WahanaNews.co | Setelah kemunculan bibit siklon tropis 95S, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) juga mendeteksi perkembangan bibit siklon tropis 93W yang berdampak pada cuaca di Indonesia.
Melalui Peringatan Dini Siklon Tropis (TCWC) Jakarta, bibit siklon tropis 93W ini terpantau berada di Laut Filipina dengan kecepatan angin maksimum 30 knot dan tekanan udara minimum 1002.0.
Baca Juga:
BMKG Wanti-wanti Potensi Bencana Hidrometeorologi di Masa Transisi Kemarau
Sementara itu, berdasarkan hasil citra satelit Himawari-8 kanal IR menunjukkan adanya aktivitas konvektif yang cukup signifikan dalam 12 jam terakhir di sekitar pusat sistem.
Sedangkan, dari analisis angin perlapisan, BMKG mengungkapkan sirkulasi terlihat mulai dari lapisan permukaan hingga lapisan 500 hPa.
Dalam keterangan tertulis BMKG, tim menyebutkan bahwa perkembangan sistem bibit siklon yang satu ini juga dipengaruhi oleh berbagai kondisi atmosfer.
Baca Juga:
Sirkulasi Siklonik di Laut Cina Selatan, BMKG: 8 Provinsi Siaga Bencana
Adapun, kondisi lingkungan yang mendukung pertumbuhan bibit ini yaitu suhu muka laut hangat (29-30 derajat Celcius), gelombang atmosfer Equatorial Rossby (ER) dan shear vertical lemah (10-15 kt).
Sebagai informasi, berdasarkan model NWP menunjukkan bahwa sistem ini bergerak ke arah barat - barat laut menjauhi wilayah Indonesia.
Ini akan membuat bibit siklon tropis 93W dan 95S sama-sama berpeluang tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan.
"Potensi sistem untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam kedepan berada dalam kategori tinggi," jelas BMKG.
Namun, dampak pengaruh bibit siklon tropis 93W ini tidak seperti bibit siklon tropis 95S yang menyebabkan hujan serta gelombang tinggi sampai 6 meter.
Dampak perkembangan bibit siklon tropis 93W ini, bisa meningkatkan potensi terjadinya gelombang tinggi berkisar antara 1.25 - 2.5 m (moderate sea) di wilayah berikut.
1. Perairan Bitung hingga Kepulauan Sitaro
2. Perairan Kepulauan Sangihe hingga Talaud
3. Samudra Pasifik utara Halmahera
4. Samudra Pasifik utara Papua
Bagi Anda yang akan melakukan aktivitas di sekitar wilayah tersebut, sebaiknya meningkatkan kewaspadaan dan berhati-hati terhadap bencana hidrometeorologi yang bisa terjadi. [qnt]