WahanaNews.co | Pemprov DKI melaksanakan active case finding atau telusur kasus di sejumlah sekolah yang melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) di Ibu Kota. Tes PCR ini untuk menindaklanjuti temuan Kemenkes terkait 66 kasus positif COVID-19 selama PTM.
"Saat ini, Dinas Kesehatan sedang melakukan active case finding, yaitu melakukan tes PCR secara sampling di 46 sekolah yang mengikuti PTM terbatas," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (28/9/2021) malam.
Baca Juga:
Pengobatan dan Vaksinasi Covid-19 Masih Dijamin Pemerintah Meski Status Pandemi Dicabut
Sementara ini, Pemprov DKI hanya menemukan 7 kasus positif COVID-19 yang menjangkiti siswa maupun guru di sekolah yang melaksanakan PTM. Riza juga memastikan sekolah yang punya temuan kasus sudah ditutup sementara.
"Ada di SDN Klender 03 sebanyak 2 kasus positif. SMK 66 Jakarta seorang guru terpapar, tapi kemungkinan terpapar di rumah. SD Pondok Ranggon 2 seorang siswa diduga terpapar di rumah, SMP PGRI 20 seorang guru positif diduga dari luar sekolah. SMA 25 satu orang guru positif. SMA 20 satu siswa positif," jelasnya.
Lebih lanjut politikus Gerindra itu menyampaikan, baik guru dan siswa bisa saja terpapar tidak di dalam sekolah.
Baca Juga:
Diduga Puing Bagian Kapal Selam Wisata Titanic Ditemukan
"Karena bisa saja, terpapar di rumah, di perjalanan, karena kita tahu di perjalanan, bisa saja menggunakan transportasi publik yang dimungkinkan terpapar di perjalanan," ujarnya.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sebelumnya membeberkan data COVID-19 saat PTM Jakarta. Budi menyatakan terdapat 66 kasus positif COVID-19 dari sejumlah sekolah yang melakukan PTM pada periode 1-21 September.
"Dari 22 sekolah itu ada 8 yang tidak ada (COVID-19) sama sekali. Yang lain kalau adapun, kalau angkanya kecil-kecil itu bukan klaster. Karena klaster kita definisikan kalau penyebarannya terjadi di sekolah," kata Budi, Senin (27/9).