Pendidikan formal bukan menjadi syarat utama, namun xAI menegaskan bahwa pelamar harus memiliki kemampuan tinggi dalam Desain Game, Ilmu Komputer, Media Interaktif, atau disiplin serupa yang relevan dengan produksi gim.
Kali ini, xAI juga menyoroti pentingnya kemampuan analisis dan ketajaman penilaian terhadap kualitas sebuah gim, terutama gim yang dikembangkan menggunakan bantuan sistem AI.
Baca Juga:
Kekayaan Elon Musk Amblas Rp 198 Triliun dalam Sehari, Ini Biang Keroknya
Kandidat terpilih dapat bekerja langsung dari kantor pusat xAI di Palo Alto, California, Amerika Serikat, atau bekerja secara penuh jarak jauh dengan sistem fully-remote.
Namun bagi pelamar yang memilih bekerja dari rumah, perusahaan mengingatkan pentingnya memiliki motivasi diri yang kuat dan mampu menjaga ritme kerja mandiri.
Peringatan itu dinilai berkaitan dengan sikap Musk terhadap sistem kerja jarak jauh, mengingat ia pernah menegaskan kepada para pekerja Tesla bahwa mereka wajib bekerja di kantor selama 40 jam per minggu atau memilih untuk mengundurkan diri.
Baca Juga:
Elon Musk Klaim Sistem Politik AS Sudah Bangkrut, Bentuk Partai Sendiri
Ia bahkan pernah menyebut praktik kerja dari rumah sebagai sesuatu yang "salah secara moral" dan tidak mencerminkan komitmen penuh terhadap produktivitas.
Ketertarikan Musk terhadap dunia permainan digital bukan hal baru karena pada tahun lalu ia telah mengumumkan rencana membangun studio gim berbasis AI di bawah xAI untuk menghadirkan kembali semangat eksploratif dalam industri permainan.
"Terlalu banyak game yang dimiliki korporasi besar, xAI akan mulai mengembangkan game studio AI untuk membuat game kembali mengagumkan," tulis Musk di akun X-nya pada November 2024, merujuk pada keinginannya untuk mengguncang pasar gim arus utama.