Pada Mei, Tesla berhenti menerima pesanan untuk Cybertruck di luar Amerika Utara. Musk mengatakan saat itu perusahaan memiliki "lebih banyak pesanan Cybertruck pertama daripada yang mungkin bisa dipenuhi selama tiga tahun setelah dimulainya produksi."
Tesla sering meningkatkan produksi secara perlahan untuk model baru seperti Cybertruck.
Baca Juga:
Miliarder George Soros Disebut Lebih Berbahaya Dibandingkan Elon Musk
Analis juga memperingatkan bahwa melemahnya ekonomi global akan mulai membebani penjualan Tesla, yang sejauh ini mampu menjual setiap mobil yang dibuatnya.
Musk mengatakan dia memperkirakan resesi yang akan datang akan berlangsung "mungkin sampai musim semi 2024."
IDRA Group, perusahaan Italia yang membuat Giga Press yang akan digunakan untuk suku cadang die casting untuk Cybertruck, mengatakan dalam sebuah posting LinkedIn minggu lalu bahwa mesin 9.000 ton untuk produksi suku cadang truk telah dikemas dan siap untuk dikirim.
Baca Juga:
Percepat Infrastruktur Canggih, xAI Kumpulkan Pendanaan Rp97,4 triliun
Postingan itu tidak menyebutkan nama Tesla. Namun Tesla telah menggunakan Giga Press untuk memangkas biaya dan kompleksitas produksi Model Y-nya, sebuah inovasi yang telah dipelajari oleh pembuat mobil lain, termasuk Toyota. [Tio]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.