WahanaNews.co | Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis informasi terkait adanya potensi banjir rob (pesisir) dan kenaikan gelombang laut.
Melalui Instagram @infobmkg, BMKG menyampaikan banjir rob dapat terjadi karena pengaruh fenomena fase Bulan Purnama yang bersamaan dengan Perigee (jarak terdekat bulan ke bumi) pada tanggal 10 Agustus 2022.
Baca Juga:
Supermoon Picu Banjir Rob di Jakarta Utara, BPBD: Lima RT dan Tiga Ruas Jalan Terdampak
Sementara kenaikan gelombang laut terjadi karena adanya Siklon Tropis Mulan.
Banjir rob dan gelombang tinggi dapat terjadi karena peningkatan ketinggian pasang air laut maksimum yang lebih signifikan.
Berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, banjir pesisir (rob) berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Indonesia.
Baca Juga:
Menko Agus Harimurti: Stasiun Pompa Air Ancol Sentiong Antisipasi Banjir Rob
Simak daftarnya di bawah ini.
Wilayah yang berpotensi alami banjir pesisir pada tanggal 7-17 Agustus 2022:
- Pesisir Aceh
- Pesisir Sumatera Utara
- Pesisir barat Sumatera Barat
- Pesisir Kepulauan Riau
- Pesisir Bangka Belitung
- Pesisir Bandar Lampung
- Pesisir Banten
- Pesisir utara DKI Jakarta
- Pesisir selatan Jawa Barat
- Pesisir utara Jawa Tengah
- Pesisir selatan Cilacap
- Pesisir selatan Yogyakarta
- Pesisir Jawa Timur
- Pesisir barat Kalimantan Barat
- Pesisir selatan Kalimantan Tengah
- Pesisir Kalimantan Selatan
- Pesisir selatan NTT
- Pesisir Maluku
Kondisi warga Gang 12 Kelurahan Tirto, Kecamatan Pekalongan Barat, Pekalongan usai diterjang banjir rob akibat jebolnya tanggul Sungai Meduri pada Selasa (24/5/2022).
Potensi banjir pesisir (rob) ini berbeda waktu (hari dan jam) di tiap wilayah.
Secara umum, banjir pesisir ini dapat mengganggu aktivitas keseharian masyarakat di sekitar pelabuhan
dan pesisir.
Misalnya menghambat aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta
aktivitas tambak garam dan perikanan darat.
Masyarakat dihimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari Pasang Maksimum Air Laut, dikutip dari laman BMKG.
Siklon Tropis Mulan
Selain itu, BMKG juga menginformasikan adanya Siklon Tropis Mulan yang terpantau di Laut China Selatan sebelah Utara Natuna.
Siklon Mulan ini disertai dengan kecepatan angin maksimum 35 knots dan tekanan udara minimum 996 hPa.
Menurut pantauan BMKG, siklon tropis Mulan bergerak menjauhi wilayah Indonesia.
BMKG memperkirakan Intensitas Siklon Tropis MULAN dalam 24 jam ke depan berada dalam kondisi Presisten.
Dampak Siklon Tropis Mulan bagi Indonesia dapat meningkatkan ketinggian gelombang laut 0,5 hingga 1,25 meter.
Adapun wilayah terdampak gelombang tinggi tersebut adalah Luat Natuna Utara, Perairan Kepulauan Anambas hingga Natuna, dan Laut Natuna. [qnt]