Harganya yang relatif mahal juga sebanding dengan biaya operasionalnya. Seperti dikutip dari Stratpost, biaya terbang per jam pesawat tempur Rafale mencapai USD 16.500 (Rp 253,4 juta). Tapi hal itu rasanya wajar, mengingat pesawat ini memiliki dua mesin.
Salah satu keunggulan Rafale adalah bisa melakukan prosedur pengisian bahan bakar di udara alias air refueling. Dengan adanya fitur ini, pesawat tidak perlu lagi kembali ke hanggar untuk melakukan pengisian bahan bakar, sebab proses itu bisa dilakukan sambil melaju di udara.
Baca Juga:
Bisa Angkut 1 Ton Bom Sekali Terbang, Rafale F4 Indonesia Punya Spek Gahar
Soal persenjataan, Rafale dilengkapi kokpit dengan dengan hands-on throttle and stick control (HOTAS). Pesawat tempur ini dapat membawa muatan lebih dari 9 ton pada 14 cantelan untuk versi angkatan udara dan 13 untuk versi angkatan laut.
Rafale bisa menggotong berbagai senjata perang, seperti Mica, Magic, Sidewinder, ASRAAM dan rudal udara-ke-udara AMRAAM, rudal udara-ke-darat Apache, AS30L, ALARM, HARM, Maverick dan PGM100 serta rudal anti-kapal Exocet/AM39, Penguin 3 dan Harpoon anti-ship missiles. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.