Pekan lalu, Media Matters mempublikasikan laporan yang menunjukkan banyak iklan dari brand terkenal yang dipasang berdampingan dengan postingan anti-Yahudi oleh para pengguna X. Laporan itu dikeluarkan pasca Musk merilis tweet yang dinilai oleh Gedung Putih sebagai "dukungan anti-Yahudi dan ujaran kebencian".							
						
							
							
								Sebagai respons, para brand terkenal menyetop sementara pengeluaran iklan mereka di X. Juru bicara X, Joe Benarroch, buka suara soal polemik ini dan menilai Media Matters salah kaprah.							
						
							
								
									
									
										Baca Juga:
										Usai Viral Keluhan Karyawannya Elon Musk Hadirkan Oven Pizza di Kantor
									
									
										
											
										
									
								
							
							
								"Media Matters sepenuhnya salah mengartikan dinamika pengguna di media sosial," kata dia.							
						
							
							
								"Media Matters membuat akun X khusus yang sengaja mengikuti akun-akun sensitif untuk mengkurasi post, sehingga iklan muncul pada akun-akun dengan opini sensitif. Lalu, Media Matters melaporkan misinformasi ini ke para pengiklan," ia menjelaskan.							
						
							
							
								Beberapa saat lalu, Gedung Putih juga mengeluarkan pesan pedas ke Musk. Gedung Putih menyebut promosi anti-Yahudi yang kerap dilakukan Musk melalui media sosial telah melawan nilai inti sebagai warga Amerika Serikat (AS).							
						
							
								
									
									
										Baca Juga:
										Kekayaan Elon Musk Amblas Rp 198 Triliun dalam Sehari, Ini Biang Keroknya
									
									
										
									
								
							
							
								[Redaktur: Alpredo Gultom]							
						
					 
					
						Ikuti update 
berita pilihan dan 
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik 
https://t.me/WahanaNews, lalu join.