Jepang memang jadi salah satu negara yang paling agresif dalam menghadirkan superkomputer mutakhir.
Sepanjang 1990-an hingga era 2000-an, Jepang terus bersaing dengan AS dalam menghadirkan perangkat tercanggih.
Baca Juga:
Annie Ernaux Raih Nobel Sastra 2022
Baru kemudian, rivalitas kedua negara maju itu mulai diramaikan oleh Cina pada 2010.
Saat itu, Cina memberikan gebrakan lewat perangkat bernama Tianhe-1A yang menyajikan performa hingga 2,566 teraFLOPs.
Dikutip dari Financial Times, Senin (27/6/2022), ilmuwan komputer di University of Tennessee, Jack Dongarra, menjelaskan, saat ini ada berbagai ilmu pengetahuan yang diimplementasikan bersamaan dengan teknologi.
Baca Juga:
USU Kantungi Akreditasi Unggul BAN-PT
"Keberadaan superkomputer pun menyimulasikan perpaduan tersebut," ujarnya.
Menurut Dongarra, superkomputer Frontiers yang dioperasikan oleh Oak Ridge National Laboratory and US Department of Energy dikembangkan untuk pemo delan cuaca dan iklim, minyak, fisika energi tinggi, hing ga pengembangan bahan baku baru untuk industri.
Sementara itu, Fugaku saat ini digunakan Jepang untuk membantu menangani Covid-19, membantu penemuan obat, dan memprediksi tsunami.