WahanaNews.co | Ilmu Andrologi lahir dan besar di Indonesia berkat Prof Dr dr FX Arif Adimoelja MSc SpAnd (K).
Duka mendalam dirasakan banyak pihak karena sosok yang berjasa di bidang Andrologi di Indonesia ini menghembuskan nafas terakhir pada Selasa (1/3/2022), pukul 06.23 WIB, di usia 88 tahun.
Baca Juga:
Keren! Peneliti Unair Kembangkan Terapi Stem Cell untuk Cegah Penuaan Dini
Ketua Kolegium Andrologi Indonesia, Dr dr Hudi Winaso MKes SpAnd (K), mengungkapkan, dirinya menjadi dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga di tahun 1986, dan menjadi satu tim dengan Prof Arif.
Dr Hudi menjelaskan, Prof Arif merupakan sosok teladan.
Lewat tangan dinginnya, ia membuat jejaring internasional karena reputasi baiknya.
Baca Juga:
Pengawas Institut Sarinah Dikukuhkan Menjadi Guru Besar FEB Unair
"Salah satu penelitian besar yang kita lakukan adalah tentang viagra yang pertama kali masuk di Indonesia diteliti oleh tim FK Unair dan tim dari UI. Itu tahun 2000-an. Tim Unair termasuk Prof Arif dan saya," terang Dekan FK Ciputra itu seusai memberikan penghormatan terakhir di Aula FK Unair, Kamis (3/3/2022).
Penelitian itu melibatkan koordinasi tingkat Asia.
Pemikirannya saat itu, di Singapura sudah boleh beredar dan di Indonesia belum, karena belum diketahui berapa dosis yang pas untuk digunakan di Indonesia.
Selain itu, almarhum Guru Besar Biologi Kedokteran FK Unair ini juga menggawangi penelitian besar mengenai kontrasepsi yang menggunakan hormonal melalui suntik.
Penelitian itu melibatkan WHO.
"Bersama Prof Arif sampai kami harus keliling ke berbagai negara untuk melakukan penelitian dan koordinasi. Itu sekali lagi karena nama besar Prof Arif," terang dokter Hudi.
Almarhum Prof Arif juga dikenal sebagai sosok yang aktif di forum-forum internasional.
Namanya dikenal besar karena ia merupakan bimbingan profesor andrologi masyhur dari Leuven Belgia, Prof Omar Steno.
Berkat nama besarnya juga, setiap ada proyek-proyek penelitian besar skala Internasional, termasuk dari WHO, FK Unair selalu terlibat.
Prof Arif menggawangi organisasi Perhimpunan Spesialis Andrologi Indonesia (Persandi).
Dari situlah organisasi ini berkembang besar menjadi Kolegium Andrologi Indonesia. [gun]