“Mengemudikan truk dan mobil besar lainnya itu sulit, perlu keterampilan yang lebih,” kata dia.
“Hard skill maupun soft skill harus dimiliki seorang pengemudi, sekarang lembaga-lembaga pelatihan sudah banyak, ini bagian dari suatu pembekalan diri untuk meningkatkan kompetensi diri sendiri,” kata Sony menambahkan.
Baca Juga:
Pesawat Jatuh di BSD, KNKT: Pilot Ingin Mendarat Darurat, tapi Kena Pohon
Berdasarkan data Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) pada 2022, 90 persen penyebab kecelakaan adalah pengemudi. Temuan itu mengatakan bahwa pengemudi belum mengetahui cara kerja rem, sistem full hidrolic brake, air hidrolic brake dan full air brake. KNKT mengidentifikasi kurangnya kompetensi para pengemudi.
[Redaktur: Sandy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.