WahanaNews.co | Departemen Teknik Mesin Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya resmi meluncurkan mobil listrik model affroad, pada Minggu (27/11/2022). Mobil dengan kecepatan maksimal 100 km/jam itu didesain dengan konsep multiguna.
Mobil 2 seater yang didesain elegan dengan bak bagian belakang serta ban besar itu memberi kesan tangguh. Sesuai namanya, MEvITS (Multipurpose Electric Vehicle ITS) digadang-gadang mampu memenuhi segmentasi pasar lokal yang hemat energi.
Baca Juga:
Sinergi Kemensos dan ITS Tingkatkan Mutu Garam Spa Kusamba
Harus Laksana Guntur, Ketua Tim Pengembangan MevITS sekaligus Kepala Program Studi Pascasarjana Teknik Mesin mengatakan, butuh waktu total enam bulan untuk mendesain mobil hingga layak pakai.
Berpenggerak motor listrik 10 KW dengan kapasitas baterai 20 KWH, mobil ini bisa memiliki daya jelajah sejauh 200 Km sekali charging.
“Struktur dan body ini kita desain khusus pakai struktur ringan rangka atap gitu. Kita desain sedemikian rupa sehingga dia kuat,” ujar Prof Harus sapaannya, Minggu (27/11/2022).
Baca Juga:
Profil Qonita Qurratu Aini, Wisudawan Termuda ITS Berusia 20 Tahun yang Gemar Matematika
Dengan bobot total 850 kilogram, mobil ini mampu mengangkut muatan hingga 500 Kg. Memakan biaya produksi berkisar 350 juta, Harus mengaku masih melakukan impor beberapa komponen seperti baterai.
“Semuanya produk lokal, tapi ada impor seperti baterai kita masih ambil, kita bisa bikin tapi tidak bisa berfungsi maksimal dan ongkos produksinya mahal, budgetnya minim ini terbatas habis Rp 350 jutaan, di luar jasa analis, reset, dan lain-lain. Mobil listrik ini yang mahal di motor listrik dan baterai. Motor listriknya 15-20 juta, baterainya 60 jutaan,” imbuhnya.
Usai launching, Harus berharap mobil yang di-charge full selama lima jam itu mampu diproduksi massal dan dimanfaatkan masyarakat.
“Harapannya dari kami inovator atau teknolog, kita mampu membuat produksi mobil listrik. Ada keberpihakan dari pemerintah atas produk-produk lokal atau hasil inovasi anak bangsa. Sehingga bisa dihilirisasi jadi produk yang bisa dimanfaatkan rill oleh masyarakat,” pungkasnya. [ast]