WahanaNews.co | Palung Mariana adalah palung terdalam di Bumi, yang berada di Pasifik barat timur Filipina dan sekitar 200 kilometer timur Kepulauan Mariana.
Kedalaman Palung Mariana mencapai hampir 11 kilometer. Di kedalaman ini, Palung Mariana memiliki lingkungan yang ekstrem bagi makhluk hidup.
Baca Juga:
Penemuan Baru: Kemungkinan Kehidupan Alien di Kutub Utara Merkurius
Namun, para ilmuwan mengetahui bahwa terdapat beberapa makhluk hidup yang berhabitat di Palung Mariana, setelah penjelajahan lebih dari 100 tahun.
Siapa yang pernah menyelam ke Palung Mariana?
Para ilmuwan telah mempelajari Palung Mariana sejak tahun 1875. Tak sedikit temuannya yang membantu mengungkap misteri kehidupan di laut dalam tersebut.
Baca Juga:
Ilmuwan: Februari 2024 Tercatat Sebagai Bulan Terpanas
Dilansir dari Live Science, berikut adalah daftar penjelajah yang pernah menyelami Palung Mariana.
Pada tahun 1875, Palung Mariana ditemukan oleh HMS Challenger menggunakan peralatan sounding yang ditemukan selama penjelajahan global.
Pada tahun 1951, palung tersebut kembali dijelajahi oleh HMS Challenger II. Kemudian, bagian terdalam Palung Mariana dinamai Challenger Deep, sesuai menurut nama kedua kapal tersebut.
Kapal berawak pertama yang mencapai dasar Challenger Deep adalah Trieste, yang melakukan perjalanan pada tahun 1960. Diawaki oleh Letnan Angkatan Laut Amerika Serikat, Don Walsh dan ilmuwan Swiss Jacques Piccard, kapal selam ini mencapai kedalaman 10.911 m.
Pada tahun 2012, James Cameron menjadi pilot misi kedua untuk mencapai dasar Challenger Deep. Cameron mengemudikan sendiri kapal selam Deepsea Challenger, untuk merekam cuplikan untuk National Geographic. Cameron menyelam hingga kedalaman 10.908 m.
Pada tahun 2019, penjelajah dan pengusaha Victor Vescovo mengemudikan DSV Limiting Factor, memecahkan rekor penyelaman terdalam ke Challenger Deep hingga 10.927 m.
Perjalanan tanpa awak ke Palung Mariana dengan kapal selam robot juga telah memperluas pengetahuan manusia tentang perbatasan laut dalam ini. Pada tahun 1995, kapal selam Jepang, Kaiko, mengumpulkan sampel dan data dari Palung Mariana.
Pada tahun 2009, kendaraan hibrida AS yang dioperasikan dari jarak jauh, Nereus, melakukan perjalanan ke dasar Challenger Deep dan tetap di sana selama 10 jam untuk merekam video.
Pada tahun 2021, ekspedisi Spanyol, Ekspedisi Cincin Api Lautan Caladan mengumpulkan batuan mantel dari dasar Palung Marianas yang berisi lapisan mikroba. [qnt]