WahanaNews.co | Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia (Kemendikbud RI) akan menaikkan nilai dana Bantuan Operasional
Sekolah (BOS) bagi daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T), serta sekolah kecil dengan jumlah murid yang sedikit.
Rencana kenaikan pada tahun 2021 mendatang.
"Kenaikan nilai dana BOS dikhususkan bagi daerah tertinggal,
terdepan dan terluar. Begitu pun sekolah yang hanya sedikit jumlah muridnya
akan menjadi prioritas," kata Mendikbud Nadiem Makarim saat kunjungan
kerja di Palu, Kamis
(5/11/2020).
Baca Juga:
Sudin Pendidikan Jakarta Barat Gelar Halal Bihalal dengan Pegawai dan Kepala Sekolah
Nadiem menjelaskan, bagi sekolah yang sudah besar dan mapan, tidak
ada penurunan dana BOS. Sedangkan sekolah yang berada di pesisir dan sekolah
kecil serta sekolah di daerah 3T yang masih dalam kategori kurang mampu
mendapat perhatian khusus dari Pemerintah Pusat, dan perhitungan satuan dana
tersebut per murid di daerah-daerah yang sudah ditentukan jauh lebih tinggi.
Menurut Nadiem, kebijakan itu sebagai upaya pemerintah menjangkau
dan meningkatkan kualitas pendidikan di daerah 3T agar mampu bersaing dengan
sekolah-sekolah di kawasan perkotaan.
"Ini
upaya Kemendikbud meningkatkan kualitas pendidikan yang pro afirmasi atau pro
rakyat," ujar Nadiem.
Baca Juga:
Satu-satunya di Indonesia dan Dunia, USU Punya Jurusan Kuliah Sastra Batak
Dia memaparkan, penggunaan dana BOS tidak lagi terbatas. Kepala
sekolah 100 persen diberi kewenangan atau diskresi memanfaatkan dana tersebut
sebagai penunjang pendidikan di sekolah masing-masing, termasuk untuk
peningkatan kesejahteraan guru seperti gaji guru honorer.
Dia mengemukakan Kemendikbud bukan hanya memprioritaskan perubahan
materi, pelatihan kapasitas tenaga pendidik maupun kurikulum pembelajaran.
Tetapi hal lain yakni dari sisi transformasi keuangan dan pendanaan sama
pentingnya sebagai sumber daya yang dapat digunakan.
"Semua ini adalah upaya mendukung kemajuan sistem pendidikan.
Tahun depan ada sejumlah program prioritas yang kita laksanakan dalam
menciptakan akselerasi pendidikan lebih baik," ucap Nadiem.