WAHANANEWS.CO, Jakarta - China menuduh Taiwan ada di balik serangan siber yang dilancarkan kepada sebuah perusahaan teknologi dalam beberapa waktu lalu.
Taiwan tidak tinggal diam dan langsung membalas bahwa China melontarkan berita hoaks terkait tuduhan tersebut.
Baca Juga:
Negosiasi Dagang AS-China Mandek, Trump-Xi Didorong Berdialog
"Organisasi peretas luar negeri di balik serangan tersebut didukung oleh Partai Progresif Demokratik Taiwan (DPP)," kata otoritas berwenang di ibukota provinsi Guangdong, Selasa (27/5), melansir Reuters.
DPP adalah partai yang berkuasa di Taiwan. Sementara itu, Biro Keamanan Nasional Taiwan menuduh Partai Komunis China menyebarkan hoaks.
Mereka menyebut Partai Komunis China sebagai sumber ancaman keamanan informasi global dan telah menyebarkan informasi palsu tentang serangan sibernya.
Baca Juga:
J-10C dan Su-35, Duet Maut Baru yang Siap Perkuat Langit Indonesia
"PKC memanipulasi informasi yang tidak akurat untuk membingungkan dunia luar, sehingga dapat menutupi tindakan peretasan siber terkait dan mengalihkan fokus perhatian," kata Biro Keamanan Nasional Taiwan dalam sebuah pernyataan.
Kedua negara ini memang sudah lama bersitegang. China mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya bahkan ketika pulau yang demokratis dan memiliki pemerintahan terpisah ini menolak klaim tersebut.
Presiden Taiwan Lai Ching-te, yang minggu lalu menandai satu tahun masa jabatannya, mengatakan bahwa hanya rakyat Taiwan yang dapat memutuskan masa depan mereka.