Meski masih banyak yang harus disinkronisasikan, Nezar menargetkan aturan tersebut dapat rampung sebelum pemerintahan berganti pada Oktober mendatang. Target ini juga yang menurutnya menjadi salah satu alasan penambahan Wamenkominfo.
"Targetnya iya, di masa pemerintahan sekarang, dua bulan lagi, makanya ditambah wamennya untuk bagi-bagi kerjaan," terang Nezar, menyinggung soal posisi Wamenkominfo baru, Angga Raka Prabowo.
Baca Juga:
Berikut 10 Istilah AI yang Perlu Anda Ketahui
Adopsi AI untuk pelayanan publik
AI saat ini telah banyak diadopsi untuk berbagai bidang, termasuk pelayanan publik. Nezar mencontohkan bagaimana negara-negara lain sudah memanfaatkan teknologi yang tengah berkembang tersebut.
Misalnya, India yang mengadopsi AI untuk penilaian internal di sekolah yang bisa meningkatkan kualitas kurikulum pendidikan.
Baca Juga:
Peranan AI di Perguruan Tinggi
Kemudian, ada juga pemanfaatan teknologi AI di Rwanda untuk pengolahan data radiologi sebagai substitusi kurangnya tenaga ahli di sana. Pemrosesan data yang lebih cepat disebut meringankan kerja para ahli radiologi di sana.
Selain itu, Nezar mencontohkan adopsi AI untuk dunia kedokteran di Amerika Serikat (AS). Salah satunya adalah di aktivitas dokter bedah yang dikumpulkan sebagai data lewat.
Data dari dokter-dokter berpengalaman tersebut dikumpulkan dan diolah untuk keperluan transfer knowledge ke dokter-dokter yang lebih muda.