WahanaNews.co, Jakarta - Setelah Jepang dilanda gempa dan tsunami awal tahun 2024, ramalan Baba Vanga mengenai bencana alam pada tahun tersebut menjadi topik yang hangat dibicarakan.
Baru-baru ini, laporan yang diterbitkan oleh The Messenger, majalah yang dihasilkan oleh Royal Astronomical Society of New Zealand, menyebutkan bahwa sebuah asteroid berukuran 314 meter yang sebelumnya dianggap "hilang" memiliki kemungkinan 1 banding 10 juta untuk menabrak Bumi pada tanggal 5 Oktober 2024.
Baca Juga:
2 Astronaut Terdampar di ISS, NASA Pastikan Mereka Baru Pulang Tahun Depan
Unilad melaporkan pada Jumat (5/1/2024) bahwa asteroid ini, yang disebut 2007 FT3, pertama kali ditemukan pada tahun 2007 tetapi kemudian menghilang dari pantauan para astronom selama lebih dari satu dekade.
NASA segera merespons laporan tersebut dengan membantah klaim tersebut. NASA menyatakan bahwa asteroid 2007 FT3 tidak akan bertabrakan dengan Bumi pada tahun 2024.
Lebih lanjut, NASA menegaskan bahwa peluang tabrakan asteroid tersebut dengan Bumi adalah 1 banding 100 juta, bukan 1 banding 10 juta.
Baca Juga:
NASA Berhasil Rekam Citra 'Lukisan' van Gogh di Langit Planet Jupiter
Asteroid 2007 FT3, dengan diameter sekitar 314 meter, pertama kali ditemukan oleh Observatorium Mount Lemmon di Arizona pada tanggal 18 Maret 2007.
Meskipun asteroid ini menghilang dari pantauan para astronom selama lebih dari satu dekade, pada tanggal 2 Januari 2024, laporan yang diterbitkan oleh The Messenger mengklaim bahwa asteroid ini memiliki peluang 1 banding 10 juta untuk menabrak Bumi pada tanggal 5 Oktober 2024.
Namun, NASA segera merespons laporan tersebut dengan membantah kemungkinan tersebut.
Menurut pernyataan NASA, asteroid 2007 FT3 tidak akan menabrak Bumi pada tahun 2024, dan peluang tabrakan asteroid tersebut dengan Bumi diperkirakan hanya 1 banding 100 juta.
Meskipun peluangnya terbilang kecil menurut NASA, perlu diingat bahwa asteroid-asteroid berukuran besar memiliki potensi untuk menyebabkan kerusakan yang signifikan jika menabrak Bumi.
Oleh karena itu, terus memantau dan mengambil langkah-langkah pencegahan menjadi penting untuk melindungi Bumi dari dampak asteroid yang potensial.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]