WAHANANEWS.CO, Jakarta - Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengumumkan bahwa mereka menutup kantor kepala ilmuwannya, dan dua departemennya. Keputusan ini dilakukan seiring kebijakan efisiensi yang ditekankan oleh Presiden AS Donald Trump.
Hal tersebut diketahui berdasarkan memo kepada para pegawai yang ditandatangani oleh Janet Petro, penjabat administrator NASA. Dalam memo itu, salah satu yang ditutup adalah departemen yang menangani keragaman, kesetaraan, inklusi, dan aksesibilitas (DEIA).
Baca Juga:
Fenomena Langka: Badai Matahari Dahsyat Hantam Bumi, Indonesia Waspada
Kantor teknologi, kebijakan, dan strategi yang memberikan saran kepada NASA mengenai keputusan-keputusan penting pimpinan juga ditutup. Selain itu, sejumlah pekerja juga dirumahkan dalam efisiensi ini.
Petro juga mendesak para pekerja untuk menerima tantangan saat pengurangan tersebut berlaku. Petro sendiri bakal digantikan oleh miliarder Jared Isaacman yang ditunjuk Trump sebagai administrator NASA.
Ia mengatakan bahwa tindakan ini diambil sebelum pengurangan tenaga kerja dan rencana reorganisasi badan yang akan datang dan lebih komprehensif yang dihasilkan dari perintah eksekutif Trump untuk pengurangan dan pembersihan inisiatif dan program DEI di badan-badan federal.
Baca Juga:
2 Astronaut Terdampar di ISS, NASA Pastikan Mereka Baru Pulang Tahun Depan
"Kami melihat ini sebagai kesempatan untuk membentuk kembali tenaga kerja kami, memastikan bahwa kami melakukan apa yang diwajibkan oleh undang-undang, sementara juga menyediakan lembaga yang efisien dan efektif bagi warga negara Amerika," tulis Petro, melansir The Guardian, Selasa (11/3) melansir CNN Indonesia.
"Saya tahu berita ini sulit dan dapat mempengaruhi kita semua secara berbeda. Perubahan sebesar ini tidak pernah mudah, tetapi kekuatan kita berasal dari komitmen bersama terhadap misi kita dan satu sama lain," lanjutnya.
Banyak pihak yang melihat penghapusan jabatan kepala ilmuwan NASA sebagai kemunduran dalam kebijakan iklim badan antariksa tersebut, dan serangan lain dari kaum konservatif terhadap sains dan pengambilan keputusan berbasis bukti.