Belum lagi Andrei Tupolev kala itu yang sempat dipenjara karena dianggap menjadi pengkhianat negara.
Pesawat ini mulai mendapatkan kesempatan untuk dibangun ketika pihak militer kala itu sedang mencari pesawat bomber cepat guna diterjunkan digaris depan melawan Nazi Jerman.
Baca Juga:
Hujan Petir Bukan Masalah! Begini Cara Pesawat Modern Tetap Aman di Udara
Andrei Tupolev kemudian membangun beberapa prototipe pesawat tersebut pada tahun 1941 dan kemudian mulai diproduksi massal setahun berikutnya. Total pesawat yang diproduksi mulai tahun 1941-1948 tersebut sebanyak 2.257 unit.
2. Spesifikasi Pesawat Bomber TU-2
Pesawat yang kenyang pengalaman tempur mulai dari beragam misi sepanjang perang dunia II hingga perang kore aini dikenal sebagai pesawat yang cukup handal untuk melakukan pemboman taktis.
Baca Juga:
Perjuangan Tekan Harga Tiket Pesawat Diungkap Menhub Budi Karya
Bahkan, pesawat ini juga sempat digunakan oleh pihak Tentara Rakyat Tiongkok dalam perang saudara China dan penyerangan di Tibet pada tahun 1959.
Pesawat ini ditenagai oleh sepasang mesin propeller Shvetsov ASh-82 14 silinder berpendingin udara. Mesin ini mampu membuat pesawat dengan berat kosong sekitar 7 ton ini mampu terbang dengan kecepatan 528 km/jam dan memiliki radius tempur sekitar 2.000 km.
Untuk sistem persenjataan, pesawat ini mampu membawa bom seberat 1.500 kg di penyimpanan internal dan 2.500 kg di penyimpanan eksternal.