WahanaNews.co | Seorang astronot Badan Penerbangan dan Antariksa (NASA) menghadapi situasi mengerikan, saat pakaian antariksanya secara misterius terisi dengan air yang menutupi mata, hidung, dan telinganya ketika sedang latihan di kolam renang, menurut sebuah laporan.
Pakaian antariksa yang memungkinkan astronot untuk menjelajah di luar Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) itu, kemudian dinyatakan tidak boleh digunakan untuk misi yang akan datang.
Baca Juga:
Astronot Ungkap Jenis-jenis Aroma yang Terendus di Luar Angkasa
Larangan terjadi setelah laporan yang mengkhawatirkan bahwa beberapa astronot menghadapi skenario yang mengancam jiwa setelah helm mereka dipenuhi dengan air di dalamnya.
NASA telah menangguhkan pakaian yang disebut sebagai extra-vehicular mobility units (EMU). Agensi juga tengah menyelidiki masalah tersebut, dikutip dari Space, Sabtu 21 Mei 2022.
Wakil Manajer Program ISS, Dana Weigel mengatakan insiden itu menyebabkan mereka tidak boleh melakukan penjelajahan di luar ISS sampai faktor penyebabnya ditemukan.
Baca Juga:
Siapa Astronot Terlama di Ruang Angkasa? Ini Jawabannya
"Jadi kami tidak akan melakukan extra-vehicular activity (EVA) yang direncanakan sampai kami memiliki kesempatan untuk benar-benar mengatasi dan mengesampingkan mode kegagalan sistem utama," ujarnya.
Beberapa astronot pernah mengalami masalah tersebut, termasuk ketika helm milik astronot Badan Antariksa Eropa (ESA) Luca Parmitano mulai terisi air berlebih pada 2013. Dia berisiko tenggelam karena air telah menutupi mata, hidung, dan telinga.
Sejak itu para ahli telah mengambil langkah-langkah untuk mencoba dan memperbaiki masalah ini, termasuk menggunakan spons yang disebut bantalan penyerapan helm.
Astronot Kayla Barron baru-baru ini menemukan air di dalam helm astronot Jerman, Matthias Maurer. Para pejabat sedang mencari penyebabnya, entah itu karena kontaminasi, kotoran atau sesuatu yang mungkin masuk ke sistem. [qnt]