WahanaNews.co | Melansir Science Alert, para astronot yang dipimpin University of Alabama Huntsville (UAH) baru-baru ini menemukan lubang hitam itu usai mengkaji Gaia Data Release 3 (DR3). Penemuan ini pun menjadi kesempatan bagi para astro fisikawan.
Sebuah lubang hitam ditemukan berada tak jauh dari Bumi sekitar 1.550 tahun cahaya dengan massa 12 kali Matahari. Tak ayal, lubang hitam itu masuk kategori super besar.
Baca Juga:
Kasus Perundungan Mahasiswi PPDS Undip, Penyidik Periksa Ahli Autopsi Psikologis
Pasalnya, lubang hitam menawarkan kesempatan untuk memelajari hukum fisika di bawah kondisi yang sangat ekstrem. Pada beberapa kasus, lubang hitam memainkan peran penting dalam formasi galaksi dan evolusi, misalkan pada lubang hitam super besar (SMBH), yang berada di tengah kebanyakan galaksi besar.
Untuk menemukan lubang hitam ini, para astronom menganalisa data Gaia DR3, yang termasuk informasi soal hampir 200 ribu bintang biner, yang telah diobservasi oleh Observatorium Gaia milik Badan Antariksa Eropa (ESA).
Kemudian, tim periset melanjutkannya dengan melihat pengukuran spektografis dari teleskop lain semisal Lick Observatory's Automated Planet Finder, Giant Magellan Telescope, dan W.M. Keck Observatory di Hawaii.
Baca Juga:
Manfaat Data dari Smartwatch Diungkap Pakar, Apa Saja?
Pengukuran itu menunjukkan sebuah sekuens utama bintang berkaitan dengan gaya gravitasi. "Tarikan dari lubang hitam terhadap bintang yang telihat seperti Matahari itu bisa ditentukan lewat pengukuran spektroskopis, yang memberikan kita sebuah satu garis pandang dikarenakan peralihan Doppler," kata Dr Chakrabari, yang terlibat dalam penelitian ini.
"Dengan menganalisa garis itu, kita bisa menarik kesimpulan, seberapa besar pendamping lubang hitam itu, juga periode rotasinya, serta bagaimana eksentriknya orbit itu. Pengukuran spektroskopis itu secara independen mengonfirmasi solusi Gaia yang juga mengindikasikan bahwa sistem biner ini disusun dari bintang yang terlihat yang mengorbit bintang sangat besar," katanya lagi.
Menurut Chakrabari, lubang hitam ini termasuk yang 'lubang hitam yang tak berinteraksi' (noninteracting black hole). Hal itu berbeda dengan lubang hitam yang berinteraksi (interacting black hole).