Negara-negara itu berhasil menerapkan migrasi layanan siaran TV-nya dengan skema Multiple ASO.
Skema itu dinilai cocok dengan Indonesia mengingat masyarakat Indonesia berjumlah sangat banyak dan tersebar luas di negara Kepulauan.
Baca Juga:
Empat Alasan Samsung Neo QLED 4K TV Jadi Pilihan Favorit untuk Main Game
"Kita harus melihat juga supaya masyarakat bisa tetap mendapatkan layanan dan siarannya tetap sampai ke mereka dengan baik sampai di batas waktu tertentu baru dilakukan full Analog Switch Off secara bertahap," ujar Johnny.
Salah satu perwakilan pemangku kepentingan dari Jabodetabek, Sekretaris Daerah DKI Jakarta Marullah Matali, menyebutkan pihaknya telah melakukan sosialisasi secara gencar untuk menyukseskan migrasi siaran TV analog ke siaran TV digital.
Adapun di DKI Jakarta, dukungan lainnya yang dilakukan untuk menyukseskan migrasi layanan ini ialah dengan membagikan Set Top Box (STB) kepada masyarakat miskin sehingga mereka yang memiliki TV Analog bisa merasakan layanan TV digital.
Baca Juga:
Viral! Gagal Dipesan Bule, Waria Ngamuk di Kamar Hotel hingga Pecahkan TV
Di Jakarta setidaknya ada 123.888 rumah tangga yang menerima bantuan STB tersebut.
Hingga saat ini sudah 40 persen warga yang menerima bantuan STB dan pembagian STB masih terus berlanjut sampai semua masyarakat miskin bisa mendapatkan perangkat ini sehingga ASO bisa dilakukan.
"Dukungan terhadap ASO di DKI Jakarta akan terus berlanjut melalui program ini, suksesnya migrasi dari siaran analog ke digital dapat mengakselerasi transformasi digital di Indonesia khususnya di Jakarta," ujar Marullah.