Selanjutnya, kata dia, material lunak ini secara perlahan bergerak ke atas rekahan, membawa material lumpur membentuk gunungan lumpur. Dia mengatakan nantinya gunung lumpur tersebut akan hilang.
"Namun demikian umumnya 'pulau baru' ini akan hilang dengan sendirinya," ucapnya.
Baca Juga:
Ruas Jalan di TTS NTT Ambles Imbas Gempa M 7,5 Maluku
Daryono menyampaikan, fenomena kemunculan "pulau baru" pascagempa seperti di Tinambar pernah terjadi beberapa kali, di antaranya:
1. Gempa Ormara, Makran, M8,1 pada 28 November 1945
2. Gempa Niikappu, Jepang M8,6 pada 4 Maret 1952.
3. Gempa Gobi Altay, Mongolia M8,3 pada 4 Desember 1957
4. Gempa Kandewari, Pakistan M7,7 pada 26 Januari 2001
5. Gempa Andaman M9,2 pada 26 Desember 2004
6. Gempa Gwadar Pakistan M7,7 pada 24 September 2013.
'Pulau Baru' Usai Gempa Kagetkan Warga
Baca Juga:
Sepat Bikin Panik, Pakar Soroti Kemunculan Pulau Baru di Tanimbar Pascagempa M 7,5
Sebuah pulau muncul di permukaan air di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, pascagempa berkekuatan M 7,5. Kini masyarakat sekitar melakukan evakuasi dampak kemunculan material berbentuk pulau itu.
"Temuan di Desa Teinaman, Kecamatan Tanimbar Utara, gempa berkekuatan magnitudo lebih dari 7 mengakibatkan munculnya tumpukan material sehingga membentuk pulau," kata Kepala Desa Teinaman Kecamatan Tanimbar Utara, Bony Kelmaskossu, dilansir Antara, Selasa (10/1).
Akibat fenomena itu, masyarakat Desa Teinaman panik dan takut sehingga untuk sementara waktu mengungsi.