WahanaNews.co, Jakarta - Usman Kansong mengungkap alasan dirinya mundur dari jabatannya sebagai Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Usman resmi mengundurkan diri dari jabatannya pada Selasa (13/8).
"Saya sudah tiga tahun, sudah butuh penyegaran untuk organisasi," kata Usman menjawab pertanyaan soal alasannya mundur dari jabatan tersebut, di kantor Kominfo, Jakarta, Rabu (14/8) melansir CNN Indonesia.
Baca Juga:
2 Pelaku Kasus Judi Online Libatkan Pegawai Komdigi Tiba di Bandara Soetta
Pengunduran diri Usman terkesan mendadak. Pasalnya, tidak ada isu yang mendesaknya mundur dari jabatan tersebut.
Usman telah menjabat kursi Dirjen IKP selama tiga tahun, sejak dilantik pada 10 Agustus 2021.
"Hari ini tepat 3 tahun 4 hari saya melaksanakan kerja-kerja komunikasi publik. Waktu 3 tahun masih terlalu singkat untuk pengabdian kepada Indonesia. Karena pengabdian kepada rakyat harus seumur hidup," ujar dia.
Baca Juga:
Masyarakat Penajam Paser Utara Diimbau Bijak Gunakan Media Sosial Hindari Jeratan UU ITE
Sebelum duduk di posisi tersebut, Usman Kansong dikenal sebagai jurnalis. Ia memiliki jabatan terakhir sebagai Direktur Pemberitaan di Media Indonesia pada 2020.
Usman merupakan lulusan jurusan Komunikasi FISIP USU, Medan, Sumatra Utara tahun 1994 dan Program Pascasarjana Sosiologi Universitas Indonesia tahun 2005.
Usai lulus dari bangku kuliah, ia langsung bekerja di Harian Republika sebagai jurnalis pada 1995 hingga 2000.
Pada tahun 2000, ia pindah ke Metro TV hingga 2009 dengan jabatan terakhir News Current Affairs Manager. Lalu sejak 2009 hingga 2020, Usman bekerja di Harian Media Indonesia, dengan posisi terakhir direktur pemberitaan.
Ia juga mengajar di sejumlah perguruan tinggi swasta dan tercatat sebagai board Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (Sejuk).
Lebih lanjut, pria kelahiran Jakarta, 13 April 1970 pernah mendapatkan mendapat beasiswa Chavening di London dan Skotlandia pada 2003.
Selain itu, Usman juga diketahui pernah mendapatkan fellowship dari East-West Center, Honolulu, Amerika Serikat. Ia juga pernah berpartisipasi dalam "people to people diplomacy" yang digagas Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia di Rusia dan Belarusia (2015) dan Amerika Serikat (2016).
[Redaktur: Alpredo Gultom]