WahanaNews.co | Pakar ekonomi memandang konektivitas digital dan fisik sama pentingnya ketika berbicara mengenai transformasi digital dan ekonomi digital.
"Keduanya sama pentingnya dan merupakan pelengkap. Kita harus memiliki keduanya," kata kepala ekonom dari Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA), Profesor Fukunari Kimura, saat konferensi T20, Rabu (9/2) malam.
Baca Juga:
Ini Tips Memilih Broker Terbaik saat Mau Mulai Trading
Forum T20 merupakan salah satu engagement group dari G20. Di satu sisi, dia menilai kesenjangan digital masih ada, bahkan di antara negara anggota G20. Perbedaan ini dipengaruhi keadaan geografis, bagaimana industri menggunakan teknologi dan kondisi masyarakat.
Pandemi virus corona akhirnya memaksa masyarakat untuk bisa mengadopsi teknologi. Konektivitas, pada saat yang bersamaan, membaik dalam waktu yang cepat, meski pun belum sempurna.
Kondisi ini bisa dilihat dari meningkatnya layanan pendidikan secara digital, pemerintahan berbasis elektronik, telemedisin dan teknologi finansial. "Permasalahan yang ada pun berubah, dari konektivitas fisik menjadi kemampuan teknis, bagaimana menggunakan teknologi tersebut," kata Kimura.
Baca Juga:
Penting! Inilah 5 Aplikasi Trading Terpercaya Pasti Aman
Transformasi digital yang sedang berlangsung di berbagai negara tentu membawa tantangan, bagi masyarakat, sektor swasta dan pemerintah. Pada dasarnya, transformasi digital akan berpengaruh kepada perekonomian sebuah negara, menambah produktivitas industri, menimbulkan bisnis baru dan memperbaiki kesejahteraan masyarakat.
Masyarakat, kata Kimura, harus mengambil keuntungan dari konektivitas digital ini, misalnya menggunakan layanan digital. "Ini menjadi sangat penting bagi masyarakat, sekaligus tantangan," kata Kimura.
Sementara bagi pemerintah, mereka diharapkan bisa memberikan kebijakan yang memberikan rasa aman dan efisien, termasuk menggunakan inisiatif dari swasta dan memberikan insentif yang tepat.