1. Sulit mengelola emosi
Sirois menyatakan bahwa orang yang cenderung menunda-nunda pekerjaan sering mengalami kesulitan dalam mengelola dan mengendalikan emosi.
Baca Juga:
Malas Masuk Kerja, Tahun 2023 Dua Jaksa di Sulsel Dipecat
Dalam sebuah studi pencitraan otak pada tahun 2021, Sirois dan tim penelitinya menemukan bahwa mahasiswa yang memiliki volume materi abu-abu lebih tinggi di korteks prefrontal dorsolateral kiri, suatu area otak yang berhubungan dengan pengendalian diri, lebih rentan terhadap kebiasaan menunda-nunda pekerjaan dibandingkan dengan rekan-rekan mereka.
Semakin banyak koneksi saraf antara wilayah otak ini dan daerah frontal, semakin baik siswa dalam mengatur emosi negatif, sehingga mereka lebih mampu fokus pada manfaat jangka panjang dan tetap berkomitmen untuk menyelesaikan tugas.
Di sisi lain, peserta studi yang memiliki kurangnya koneksi antar area tersebut lebih cenderung untuk menunda-nunda tugas.
Baca Juga:
Tips Simpel dan Ampuh Mengatasi Bad Mood
Kesulitan dalam mengatur emosi sebagian dapat menjelaskan mengapa orang dengan gangguan pemusatan perhatian/hiperaktivitas (ADHD) lebih mungkin memiliki kecenderungan untuk menunda-nunda pekerjaan.
2. Faktor genetik
Lebih rinci, Sirois menyampaikan bahwa sebagaimana halnya dengan ciri kepribadian lainnya, terdapat beberapa dasar biologis yang terkait dengan prokrastinasi.