Penelitian menunjukkan bahwa kecenderungan untuk menunda-nunda pekerjaan berhubungan dengan impulsifitas pada tingkat genetik, dan kemungkinan merupakan sifat yang dapat diwariskan.
Sirois juga setuju bahwa kemungkinan terdapat beberapa faktor genetik yang menjadi dasar prokrastinasi, namun, hal tersebut tidak mengindikasikan bahwa seseorang tidak dapat mengubah atau mengatasi sifat tersebut.
Baca Juga:
Malas Masuk Kerja, Tahun 2023 Dua Jaksa di Sulsel Dipecat
3. Faktor lingkungan
Selanjutnya, faktor lingkungan memiliki peranan yang sama pentingnya dalam membentuk respons kita terhadap tugas-tugas yang kurang menyenangkan.
Bahkan seseorang yang biasanya tidak memiliki kecenderungan menunda-nunda dapat terjerumus dalam kebiasaan tersebut jika mereka berada dalam situasi yang melelahkan dan tidak nyaman, seperti menghadapi kematian anggota keluarga.
Baca Juga:
Tips Simpel dan Ampuh Mengatasi Bad Mood
Meskipun begitu, tindakan menunda-nunda dapat meningkatkan tingkat stres dengan meninggalkan tugas-tugas yang membebani, dan ini dapat memicu sebuah siklus yang dapat merugikan kesehatan mental, merugikan kinerja akademis, atau bahkan dapat menimbulkan masalah keuangan.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.