WAHANANEWS.CO, Jakarta - Banjir dan badai semakin tak terhindarkan, itulah peringatan keras dari Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) PBB yang menegaskan dampak nyata perubahan iklim kini semakin memukul dunia.
Sekretaris Jenderal WMO, Celeste Saulo, mencontohkan banjir monsun yang belum lama ini melanda Pakistan dan Sudan Selatan menghancurkan wilayah luas serta menelan korban jiwa.
Baca Juga:
Mengenal Fenomena Gelombang Ekuatorial Rossby yang Picu Banjir di Bali
Di Indonesia, bencana serupa juga terjadi di Bali pada Rabu (10/9/2025) yang mengakibatkan korban jiwa dan kerugian besar.
"Dan sayangnya, kami tidak melihat akhir dari tren (banjir) ini," ujar Saulo dalam keterangannya, Sabtu (20/9/2025).
Menurutnya, keadaan darurat ini terjadi di tengah suhu udara yang makin panas sehingga membuat atmosfer menyimpan lebih banyak uap air dan memicu curah hujan lebih deras dari biasanya.
Baca Juga:
BMKG Ingatkan Potensi Banjir Bergelombang Puncak Musim Hujan di WIlayah Ini
Laporan WMO juga menunjukkan, El NiƱo berperan besar dalam menyebabkan kekeringan parah di cekungan Amazon pada tahun lalu, serta membuat curah hujan di Meksiko barat laut dan Amerika Utara bagian utara jauh di bawah rata-rata.
Sebaliknya, kondisi lebih basah dari biasanya melanda Afrika Tengah, Afrika Barat, kawasan Danau Victoria, Kazakhstan, Rusia bagian selatan, Eropa Tengah, Pakistan, India Utara, Iran Selatan, dan China pada 2024.
Selain banjir dan kekeringan, Saulo menekankan ancaman serius dari mencairnya gletser di seluruh dunia.