“2024 adalah tahun ketiga berturut-turut dengan kehilangan gletser yang meluas di semua wilayah. Gletser kehilangan 450 gigaton, ini setara dengan balok es raksasa setinggi 7 kilometer," ucapnya.
Laporan WMO itu juga menekankan kebutuhan penting berbagi data terkait aliran sungai, air tanah, kelembapan tanah, hingga kualitas air, yang sampai kini masih sangat minim pemantauannya.
Baca Juga:
Mengenal Fenomena Gelombang Ekuatorial Rossby yang Picu Banjir di Bali
Direktur Hidrologi, Air, dan Divisi Kriosfer WMO, Stefan Uhlenbrook, menambahkan, “Di Republik Ceko, beberapa sungai meluap secara ekstrem yang secara statistik seharusnya hanya terjadi setiap 100 tahun. Sayangnya, statistik menunjukkan bahwa peristiwa ekstrem ini mungkin lebih sering terjadi.”
WMO juga menyoroti siklus air global yang semakin tidak menentu berdampak pada cuaca ekstrem di wilayah Himachal Pradesh, Jammu, dan Kashmir di India, yang dilaporkan mengalami hujan sangat deras jauh di luar prediksi.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.