Pemeriksaan laboratorium meliputi uji berat dan dimensi, jenis penggalak dan kepekaan penggalak, jenis dan kelas isian dorong, kuat tarik anak peluru, keretakan atau cacat selongsong, tanda-tanda serta kemasan dan kantung munisi.
Peluru khusus senapan sniper, MU2-M tipe A1 dan A2 kaliber 7,62 x 51 mm, buatan Pindad yang menjalani uji sertifikasi pada Rabu, 25 Mei 2022. Peluru akan digunakan nantinya oleh kesatuan TNI dan Polri. (DOK PINDAD)
Baca Juga:
Penjualan Moncer, 5 Senjata Mematikan Buatan RI Diserbu Militer Asing
Uji lapang dilakukan dengan cara ditembakkan menggunakan senapan runduk Pindad SPR 3 yang dilakukan di lorong tembak dan lapangan tembak.
Pengujiannya meliputi kecepatan peluru, rentang kecepatan peluru, ketelitian tembak, tekanan gas rata-rata, daya tembus pelat baca, serta kelancaran kerja pada kondisi normal dan khusus seperti kedap air dan ketahanan terhadap suhu rendah dan tinggi.
Pindad menguji di lorong tembak laboratorium untuk ketelitian penembakan munisi untuk sasaran berjarak 100 dan 300 meter. Sementara uji tembak di lapangan mengincar sasaran dalam jarak 600 dan 900 meter. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.