WahanaNews.co, Jakarta - Pasangan calon nomor urut dua, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, berkomitmen menyediakan lapangan pekerjaan bagi generasi muda di tengah era disrupsi teknologi. Salah satu caranya adalah mengadopsi Solo Technopark dalam skala nasional untuk meningkatkan keterampilan angkatan kerja Indonesia.
Juru bicara calon wakil presiden Gibran, Emil Elestianto Dardak, menuturkan bahwa Solo Technopark merupakan salah satu contoh inkubator terbaik di Indonesia.
Baca Juga:
Buruh Rokok Minta Pemerintah Tak Naikkan Cukai Rokok SKT pada 2025
"Para pemuda akan dibekali dengan skill masa depan, seperti programming, web designer, dan e-commerce. Visi technopark adalah meningkatkan keterampilan yang bukan sekadar mempersiapkan mereka menjadi pencari kerja, tapi justru jadi pencipta lapangan kerja," katanya.
"Kita sekarang sudah berada di era gig economy. Orang bekerja tidak lagi menjadi karyawan dari jam 9 sampai jam 5 di kantor. Mereka bisa jadi freelance atau pekerja mandiri, yang tidak tergantung pada slip gaji bulanan. Nah, para gig workers inilah yang akan kita cetak," tambah Emil.
Sebagai informasi, gig economy merupakan istilah yang merujuk pada sistem ekonomi di mana orang dapat bekerja dengan bebas, independen, dan fleksibel tanpa terikat waktu dan tempat. Pelaku gig economy bisa menerima pekerjaan dari banyak perusahaan atau klien, dari dalam dan luar negeri, tanpa harus menjadi pegawai di satu kantor.
Baca Juga:
Oknum Tidak Berhak Diminta Hentikan Penggunaan Merek F.SPTI-K.SPSI di Dairi
Dengan keterampilan yang memadai, Emil mengungkap peluang para pemuda untuk bekerja berdasarkan output oriented bukan input oriented. Artinya, mereka berpotensi mendapatkan bayaran besar berdasarkan hasil pekerjaannya bukan durasi pengerjaannya.
"Seperti pencipta lagu yang membuat lagu kurang dari 1 jam. Kita gak bisa bayar mereka kecil karena cepat menulis musiknya. Itu kan akumulasi dari kreativitas dia berkarya selama ini," tuturnya
"Jadi yang kita siapkan adalah produktivitas bahwa format bekerjanya tidak lagi berapa lama mantengin layar komputer, tapi seberapa bagus produktivitasnya," imbuh Wakil Gubernur Jawa Timur itu.