Selain itu, terbentuk juga daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) dan pertemuan angin (konfluensi) yang membentang dari Laut Bali hingga Nusa Tenggara.
Intrusi udara kering atau dry intrusion dari Bumi Belahan Utara melintasi wilayah Samudra Pasifik timur Filipina hingga Filipina.
Baca Juga:
Ancaman dari Laut Arafuru! BMKG Peringatkan Gelombang Tinggi Imbas Siklon 93P
Intrusi udara kering itu mampu mengangkat uap air basah di depan batas intrusi menjadi lebih hangat dan lembap yaitu di Sulawesi Utara, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua bagian Utara.
Daerah konvergensi lainnya terpantau memanjang dan menyebar di sejumlah wilayah Indonesia.
“Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah low level jet/konvergensi/konfluensi tersebut,” bunyi keterangan BMKG.
Baca Juga:
BMKG Jelaskan Pemicu Gempa M5,3 di Padang Sidempuan: Geser Turun dalam Lempeng
Wilayah berpotensi hujan lebat, petir, dan angin kencang
Berikut prediksi BMKG mengenai wilayah berpotensi hujan lebat, petir, dan angin kencang pada 21-22 Maret 2024:
Kamis, 21 Maret 2024