Strategi yang akan dilakukan BI lainnya untuk penguatan perlindungan konsumen dan literasi digital adalah lewat Penyerahan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) Tematik.
Fili bilang, PSBI tematik merupakan aksi nyata bank sentral untuk membuka akses pembiayaan dan akses pasar, melalui ketersediaan dukungan teknologi digital.
Baca Juga:
Bank Indonesia (BI) Salurkan Program Sosial ke Empat Rumah Ibadah 3T di Talaud
Dalam pengalamannya mensosialisasikan penggunaan QRIS di seluruh pelosok negeri, kata Fili yang terpenting adalah tersedianya dukungan digital.
"Literasi digital sulit diaplikasikan kalau tidak ada dukungan digitalnya. Kalau masyarakat tidak memiliki smartphone literasi digital tinggal literasi, tapi tidak bisa diterapkan. Terutama buat masyarakat yang tertinggal dan sinyal yang agak lemot," jelas Fili.
Literasi digital, lanjut Fili adalah langkah nyata yang sia-sia jika tanpa disertai adanya dukungan digital untuk masyarakat. Lewat PSBI tematik lah, cara BI untuk menjembatani ketersediaan alat digital bagi masyarakat yang 'buta' akan teknologi.
Baca Juga:
Kehormatan Tinggi, Bupati Samosir Terpilih Jadi Dewan Pembina PSBI
"Kami menawarkan PSBI yang tematik untuk menjadi jembatan. PSBI yang tematik bisa menjembatani hal itu, ditambah program kerja yang merupakan literasi dan edukasi yang nyata," jelas Fili.
Fili mencontohkan cara kerja PSBI tematik itu. Misalnya BI bersama pelaku industri bank, non bank dan e-commerce berkunjung ke sebuah kelompok UMKM di daerah pelosok di Indonesia.
Kedatangan BI beserta rombongan pelaku industri itu, adalah untuk memberikan literasi dan edukasi, disertai kebijakan-kebijakan yang akan ditawarkan kepada UMKM untuk dapat memajukan bisnisnya.