WahanaNews.co | Menurut penjelasan Diktat yang dipublikasikan dalam uny.ac.id, satelit berasal dari Bahasa Latin “satelles” yang artinya pelayan. Sedangkan secara istilah satelit adalah benda yang mengelilingi planet dan benda lainnya.
Dalam Jurnal Ilmiah Matematika, satelit merupakan benda angkasa yang bisa memantau area diluar bumi. Satelit yang berada di luar angkasa harus tetap berada di tempat edarnya yang mengelilingi bumi. Tempat tersebut dikenal juga dengan sebutan orbit.
Baca Juga:
Pemkot Semarang dan BRIN Sukses Budidayakan Varietas Bawang Merah Lokananta Maserati
Jumlah satelit yang mengorbit Bumi terus meningkat pesat dari tahun ke tahun. Satelit memerlukan kecepatan yang cukup mengatasi gaya sentripetal agar tidak jatuh ke Bumi.
Satelit yang mengorbit juga dipengaruhi oleh posisi orbit satelit dan kecepatan orbit satelit mengutip nesr labs telkom.
Posisi orbit mempengaruhi kecepatan orbitnya, semakin dekat dekat jaraknya dengan Bumi maka semakin tinggi kecepatan orbitnya. Lantas berapa kecepatan orbit tersebut?
Baca Juga:
Fenomena Langka: Badai Matahari Dahsyat Hantam Bumi, Indonesia Waspada
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menjelaskan beberapa pembagian kecepatan macam-macam satelit yang mengelilingi Bumi.
Jika kecepatan satelit terlalu lambat maka satelit akan jatuh ke Bumi, sementara sebaliknya jika terlalu cepat pergerakannya maka satelit akan kehilangan daya tarik Bumi.
BRIN memetakan satelit dapat dibedakan berdasarkan bentuk dan kegunaannya seperti: satelit cuaca, satelit komunikasi, satelit iptek dan satelit militer.