Dikutip dari CNN, Jumat (9/12/2022) EXPRES memiliki kemampuan untuk mengukur pergeseran kecil dalam cahaya bintang dari Copernicus saat planet Janssen bergerak antara Bumi dan bintang, seperti saat Bulan menghalangi Matahari saat gerhana Matahari.
Hasil pengamatan menemukan bahwa Janssen mengorbit di sepanjang ekuator bintang. Tapi planet itu bukanlah satu-satunya planet yang mengorbit Copernicus. Empat planet lain pada jalur orbit yang berbeda menghuni sistem bintang.
Baca Juga:
NASA Temukan Planet Mirip Bumi, Bisakah Dihuni Manusia?
Para astronom percaya orbit Janssen menunjukkan planet ini awalnya dimulai pada orbit yang lebih dingin dan jauh sebelum berada dekat Copernicus.
Namun tarikan gravitasi dari ekuator bintang kemudian mengubah orbit Janssen.
"Para astronom memperkirakan planet terbentuk lebih jauh dan kemudian berputar ke orbitnya saat ini," ungkap Debra Fischer, astronom dari Yale University.
Baca Juga:
Fenomena Langka, 6 Planet Bakal Berbaris di Angkasa Awal Juni 2024
Astronom juga menyimpulkan bahwa exoplanet itu sangat panas sehingga tak ada yang dapat bertahan di permukaan.
Saat Janssen bergerak lebih dekat ke Copernicus, planet juga menjadi makin panas.
Lebih lanjut, studi ini sekaligus memberikan wawasan bahwa sistem planet tak selalu mengorbit pada satu bidang datar seperti Tata Surya kita.