WahanaNews.co | Lebih dari dua dekade setelah kedua buku Charles Darwin dilaporkan hilang, orang yang tidak disebutkan namanya telah mengembalikan dua buku catatan bersejarah Charles Darwin ke Perpustakaan Universitas Cambridge.
Buku catatan ikonik, termasuk sketsa Pohon Kehidupan atau The Tree of Life tahun 1837 Darwin, dikembalikan ke perpustakaan bulan lalu, dimasukkan ke dalam tas merah muda cerah dan dibalut pembungkus plastik, kata perwakilan perpustakaan.
Baca Juga:
Tingkatkan Literasi, Kepenghuluan Bahtera Makmur Ajak Warga ke Perpustakaan
Buku catatan itu dikembalikan disertai dengan catatan tiga baris:
"Rasa lega saya saat kembalinya buku catatan dengan selamat sangat mendalam dan hampir tidak mungkin diungkapkan secara memadai," kata pustakawan Dr. Jessica Gardner seperti dilansir dari akun media sosial terverifikasi dari Cambridge University.
Saat ini, investigasi polisi sedang berlangsung, menurut perpustakaan. Pada November 2020, perpustakaan Universitas Cambridge menyerukan ke publik untuk menemukan buku catatan yang hilang.
Baca Juga:
Perkuat Literasi, Dr Icol Dianto Sumbangkan Buku Untuk Perpustakaan UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary
Meskipun buku-buku tersebut telah hilang jauh sebelum seruan itu, pustakawan Universitas berasumsi bahwa buku-buku tersebut baru saja hilang.
Perpustakaan berencana untuk memajang buku catatan pada bulan Juli sebagai bagian dari pameran yang akan datang yang disebut 'Darwin dalam Percakapan.'
Dua buku catatan Charles Darwin yang hilang dikembalikan ke perpustakaan Universitas Cambridge. (Tangkapan layar video dari Instagram Cambridge University Library).
Sketsa The Tree of Life dikatakan mengungkapkan unsur-unsur pemikiran Darwin sebelum ia menyempurnakan On the Origin of Species lebih dari dua dekade kemudian.
"Objek seperti ini sangat penting untuk pemahaman kita tidak hanya tentang sejarah sains tetapi juga sejarah umat manusia," kata Stephen Toope, wakil rektor di Cambridge.
Perpustakaan mengatakan buku catatan itu pertama kali dipindahkan pada tahun 2000 dari Special Collections Strong Rooms, rumah bagi 'barang paling langka dan paling berharga.'
Pemeriksaan rutin pada Januari 2001 mengungkapkan bahwa kotak kecil berisi buku catatan itu tidak dikembalikan ke tempatnya yang semestinya. Staf di perpustakaan awalnya menyangka kedua buku catatan ini terselip atau diletakkan di lokasi tak semestinya.
Setelah beberapa pencarian di seluruh perpustakaan selama bertahun-tahun, buku catatan itu tidak ditemukan. Gardner mengatur pencarian yang lebih intensif pada tahun 2020, dipimpin oleh para ahli yang melakukan pemeriksaan sidik jari.
Tim mencari seluruh Arsip Darwin, yang mencakup lebih dari 180 kotak. Setelah upaya ini gagal, mereka menyimpulkan bahwa buku catatan itu telah dicuri.
Polisi setempat senang bahwa buku catatan itu akhirnya ditemukan. "Kami berbagi kegembiraan (dengan) universitas bahwa buku catatan tak ternilai ini sekarang kembali ke tempatnya semula," kata juru bicara polisi Cambridgeshire.
"Penyelidikan kami tetap terbuka dan kami menindaklanjuti beberapa jalur penyelidikan," katanya. [bay]