WahanaNews.co | Puing serpihan diduga roket milik China CZ-5B jatuh di lahan perkebunan milik warga Desa Pengadang, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.
Kabar mengenai peristiwa tersebut pun viral di jagat media sosial.
Baca Juga:
Hubungan Politik dan Ekonomi Indonesia-China
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sanggau, Siron membenarkan informasi tersebut. Dia bilang polisi dari Polres Sanggau sedang menangani peristiwa itu.
"Kami dapat informasi hari Minggu, 31 Juli. Lokasi kejadian sudah digaris polisi. Memang ada serpihan dan diduga roket dari Tiongkok," ujarnya, dilansir CNNIndonesia.com pada Senin (1/8).
Siron menuturkan sebelum penemuan serpihan benda asing tersebut, warga Desa Pengadang sempat dibikin geger lantaran mendengar suara dentuman keras dari langit.
Baca Juga:
CIA Datangi Prabowo di AS, Ada Apa di Balik Pertemuan Misterius dengan Presiden Indonesia?
Dentuman besar itu bahkan menggetarkan kaca jendela dan rumah. Peristiwa itu sendiri terjadi pada Sabtu tengah malam pada 30 Juli.
"Warga mengira itu dentuman petir, tapi juga merasa aneh karena tidak ada tanda-tanda cuaca buruk," imbuhnya.
Siron melanjutkan bangkai serpihan itu kali pertama ditemukan oleh warga pemilik kebun sawit bernama Yulius Talib (68) bersama rekannya.
Keduanya mendapati serpihan kecil dengan latar warna kehitaman dengan angka 31. Melihat benda asing tersebut, Yulius langsung bergegas menghubungi otoritas setempat untuk segera mendapatkan penanganan.
"Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Lokasi jatuhnya hanya di kebun sawit. Warga kaget saja, tak pernah melihat benda-benda seperti itu," sebutnya.
Video yang merekam perkebunan warga tempat jatuhnya roket China beredar viral di media sosial. Salah satunya diunggah oleh akun Kampung Pengadang.
Sebelumnya, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyampaikan sampah antariksa CZ5B atau puing-puing roket Long March 5B milik China melintasi Sumatera bagian selatan hingga Kalimantan Barat.
Peneliti Senior BRIN Thomas Djamaludin mengatakan sampah roket bekas peluncuran modul stasiun antariksa China itu berbobot sekitar 20 ton dan berukuran 30 meter.
Thomas menuturkan serpihan sampah antariksa besar tersebut juga terpantau jatuh di Samudera Hindia pada Sabtu (30/7) pukul 23.45 WIB. [rin]