Pada Rabu (15/1), Partai Demokrat juga telah mencoba untuk mengesahkan undang-undang yang akan memperpanjang tenggat waktu, tetapi Senator Partai Republik Tom Cotton dari Arkansas menjegalnya.
Cotton, yang merupakan ketua Komite Intelijen Senat, mengatakan bahwa TikTok memiliki waktu yang cukup untuk menemukan pembeli.
Baca Juga:
Uni Eropa Mulai Investigasi TikTok, Apa Alasannya?
"TikTok adalah aplikasi mata-mata Komunis China yang membuat anak-anak kita kecanduan, memanen data mereka, menargetkan mereka dengan konten yang berbahaya dan manipulatif, serta menyebarkan propaganda komunis," ujar Cotton.
Lebih lanjut, Zi Chew diperkirakan akan duduk di mimbar pelantikan Trump bersama dengan miliarder teknologi Elon Musk, yang merupakan CEO SpaceX, CEO Meta Mark Zuckerberg, CEO OpenAI Sam Altman, dan pendiri Amazon Jeff Bezos.
[Redaktur: Alpredo Gultom]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.