WahanaNews.co | Perusahaan Roket milik Elon Musk, SpaceX, memecat setidaknya lima orang diduga akibat mengkritik Elon melalui surat terbuka.
Dilansir dari Reuters, pemecatan ini dilakukan usai Direktur SpaceX Gwynne Shotwell menyampaikan melalui email pihaknya sudah melakukan investigasi dan memecat beberapa orang yang berkaitan dengan surat kritikan tersebut.
Baca Juga:
Pukulan Telak bagi SpaceX: Falcon 9 Alami Kegagalan Pertama Sejak 2016
Berdasarkan email tersebut, Shotwell menyebutkan alasan pemecatannya. Shotwell mengklaim ada staff lain yang merasa terganggu dan terintimidasi karena ditekan untuk setuju dengan hal yang tidak sejalan dengan pemikirannya.
Diketahui surat kritikan tersebut berjudul “Surat Terbuka Untuk Eksekutif SpaceX” dan menyebutkan kelakukan pendiri SpaceX Elon Musk sudah menurunkan martabat perusahaannya sendiri.
Surat tersebut juga menyebutkan tiga permintaan yakni:
Baca Juga:
Elon Musk Dinobatkan sebagai CEO dengan Gaji Tertinggi Sepanjang Sejarah
1. SpaceX secara terbuka harus memisahkan diri dari sisi branding dengan Elon Musk. Bahwa apa yang dilakukan atau disebutkan oleh Elon bukan merupakan pandangan dari SpaceX secara keseluruhan.
2. Menekankan kepada seluruh pimpinan untuk bertanggung jawab meningkatkan kondisi lingkungan kerja SpaceX agar lebih nyaman bagi semua pihak.
3. Tidak tebang pilih saat menyikapi segala bentuk tindakan yang tidak pantas dilakukan.
Elon Juga Pecat 10 Pegawai Tesla
Bos Tesla, Elon Musk, menugaskan seluruh eksekutifnya untuk berhenti membuka lowongan dan memecat sekitar 10 persen pegawainya.
Dilansir dari Reuters, penugasan kepada eksekutifnya di seluruh dunia ini dilakukan karena Elon memiliki firasat buruk terkait kondisi ekonomi dunia dalam waktu dekat.
Namun, pelepasan pegawai ini merupakan hal yang selalu terjadi setiap tahun di Tesla.
Pada akhir tahun 2021, Tesla tercatat memiliki sebanyak 99.290 pegawai di seluruh dunia.
Tesla memecat ratusan pegawai pada Oktober 2017, 9 persen staff dipecat pada Juni 2018, sekitar 7 persen dilepas pada Januari 2019 lalu memotong gaji pegawainya pada April 2020.
Kali ini Elon mengirim email ke seluruh eksekutifnya untuk menegaskan pegawai yang tidak kembali ke kantor setelah menjalani Work From Home (WFH) dianggap mengundurkan diri.
“Bagi pegawai yang tidak hadir ke kantor pada waktu yang ditentukan. Maka kami akan menganggap anda mengundurkan diri,” tulis Elon di emailnya dilansir dari The Verge pada Jumat (3/6/2022). [rin]