WahanaNews.co | Kantor Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memastikan bahwa suara dentuman ternyata tidak terkait dengan fenomena alam. Pasalnya, alat ukur di stasiun geofisika tidak menemukan tanda-tanda itu.
“Kajian kami tidak memberi petunjuk yang mengarah ke sana,” kata Budiarta, Koordinator Observasi Stasiun Geofisika di Kilometer 8 Jalan Wates, Kabupaten Sleman, dikutip (24/12/2022).
Baca Juga:
Sambaran Petir Maut di Bumiayu: Dua Siswa SMP Meninggal, Empat Lainnya Luka Bakar
Kesimpulan itu diambil setelah Kantor BMKG Stasiun GKJM di Kapanewon Gendangsari, Gunungkidul, menganalisa dentuman yang terdeteksi pada pukul 10.37:51 WIB.
Analisis partikel motion memperkirakan sumber dentuman berada di barat daya dari Stasiun GKJM. Jaraknya sekitar 16 kilometer.
Dentuman tidak menunjukkan tanda gempa. Peralatan geofisika tidak mendapatkan informasi yang menunjukkan gempa. Kejadian dentuman lantas disimpulkan bukan gempa bumi.
Baca Juga:
Hujan Petir Bukan Masalah! Begini Cara Pesawat Modern Tetap Aman di Udara
Begitu pula dengan fenomena petir. Radar tidak mencatat tidak ada aktifitas awan di langit Wonosari yang mencipta petir yang signifikan pada waktu yang sama dengan terjadinya dentuman.
Pengamatan sambaran petir menunjukkan petir dominan di barat daya DIY saat itu. Namun jarak sambaran petir tidak memungkinkan untuk terdengar dentumannya di Gendangsari dan sekitarnya.
“Kami simpulkan kemungkinan bukan aktivitas tektonik maupun aktivitas petir,” kata Budiarta.