Di Indonesia, pemerintah telah memindahkan ibu kota dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara di pulau Kalimantan karena kekhawatiran tersebut.
Solusi untuk penurunan muka tanah akan membutuhkan beberapa langkah, mulai dari evaluasi ulang terhadap penggunaan air dan infrastruktur, hingga upaya cerdas untuk membangun ketahanan dalam perencanaan dan desain kota.
Baca Juga:
Supermoon Picu Banjir Rob di Jakarta Utara, BPBD: Lima RT dan Tiga Ruas Jalan Terdampak
Giant Sea Wall
Terpisah, Presiden Prabowo Subianto disebut berencana membangun tanggul laut raksasa atau giant sea wall yang membentang dari pesisir Banten hingga Jawa Timur untuk mencegah kawasan pesisir utara tenggalam.
Hal tersebut diungkapkan oleh Utusan Khusus Presiden Bidang Energi dan Lingkungan Hidup Hashim Djojohadikusumo usai melakukan pertemuan dengan Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Baca Juga:
Menko Agus Harimurti: Stasiun Pompa Air Ancol Sentiong Antisipasi Banjir Rob
Hashim mengatakan proyek tanggul laut raksasa itu harus segera dimulai. Pasalnya, ada ancaman sawah-sawah di pantai utara (pantura) Pulau Jawa akan tenggelam.
"Program Pak Prabowo adalah kita bikin tanggul laut raksasa dari Banten sampai ke Jawa Timur. Program ini mungkin memakan waktu 20 tahun. Mungkin dua atau tiga presiden yang melaksanakan. Tapi harus mulai sekarang," ujar adik Prabowo itu di Kantor AHY, Kamis (31/10).
"Kalau tidak mulai sekarang, sawah-sawah di pantai utara akan tenggelam, bisa berapa juta hektare kita hilang. Ini semacam emergency, harus segera karena ini memerlukan waktu yang cukup lama," imbuh Hashim.