Sossi melanjutkan jika teori penguapan dengan pemanasan benar, akan ditemukan lebih sedikit isotop cahaya di Bumi daripada di kondrit asli.
“Tapi justru itulah yang tidak ditunjukkan dari pengukuran isotop,” ucap dia.
Baca Juga:
Jokowi Buka World Hydropower Congress 2023 di Bali, Tegaskan Pentingnya Kolaborasi Global Kembangkan PLTA
Para peneliti mulai mencari jawaban yang lebih baik.
Diperkirakan planet-planet di Tata Surya terbentuk dari waktu ke waktu dengan butiran yang lebih kecil tumbuh menjadi planetesimal.
Planetesimal adalah benda kecil gas dan debu yang terkumpul yang mengumpulkan materi melalui tarikan gravitasinya.
Baca Juga:
Konsumsi Berlebih, Jerman Membutuhkan 3 Planet Setara Bumi
Dilansir Independent, Sabtu (9/7/2022), tidak seperti kondrit, planetesimal telah dipanaskan cukup untuk membuat pemisahan antara inti logam dan mantel berbatu.
Selain itu, planetesimal yang terbentuk di berbagai area di sekitar Matahari atau pada waktu yang berbeda, dapat memiliki komposisi kimia yang sangat berbeda.
Tim menjalankan simulasi ribuan planetesimal yang bertabrakan untuk melihat apakah mereka dapat menghasilkan benda yang mirip dengan Merkurius, Venus, bumi, dan Mars.