Ternyata Ini Sejarah Singkat Pengunaan Simbol "@", Apa Artinya?
WAHANANEWS.CO, Jakarta – Di Italia, simbol '@' disebut dengan simbol siput. Beda lagi di Belanda yang menyebutnya sebagai simbol "ekor monyet". Seperti namanya dalam tipografi, simbol itu juga dibaca dengan "at".
Baca Juga:
RSCM Jakarta Catat Seejarah, Sukses Operasi Pasien Pakai Teknologi Robotik
Penggunaaan simbol ‘@’ sudah tidak asing lagi terutama pada surat elektronik (e-mail). Dalam tipografi, simbol itu disebut "At sign". Namun di sejumlah negara, penyebutannya bisa bermacam-macam.
Sebagai contoh, alamat e-mail: [email protected], dilafalkan dengan xxx(at)gmail(dot)com. Penggunaan tanda '@' berbeda-beda.
Di bidang akuntansi dan faktur komersial, at sign bermakna "penilaian". Sementara di bidang komunikasi digital, termasuk chatting, tanda '@' sering digunakan untuk "penyebutan" (mention) atau "memanggil".
Baca Juga:
Masjid Nurul Iman di Halongonan Timur, Paluta: Simbol Keimanan dan Kekhusukan
Simbol '@' juga kini banyak digunakan sebagai awalan nama akun pengguna di media sosial (handle), seperti "@kompascom".
Lantas, apa arti simbol '@' sebenarnya dan bagaimana sejarahnya?
Indonesia di Persimpangan Geopolitik Lingkungan Artikel Kompas.id Sejarah simbol ‘@’ dari masa ke masa Lihat Foto Sejarah @(todayifoundout) Jejak penggunaan simbol '@' ditemukan di beberapa lokasi di berbagai belahan dunia. Dilansir Today I Found Out, simbol ‘@’ ditemukan pertama kali di sebuah tulisan berbahasa Bulgaria dari Manasses Chronicle pada abad ke-12, tepatnya tahun 1345.
Tulisan tersebut menceritakan mengenai sejarah singkat dunia sampai akhir abad ke-11. Di dalamnya, simbol ‘@’ digunakan sebagai untuk ucapan “amin”.
Selain itu ‘@’ juga ditemukan di buku catatan Spanyol tahun 1448. Catatan tersebut menerangkan tentang pengiriman gandum dari Kerajaan Kastilia ke wilayah Aragon.
Sejarah lain menerangkan simbol ‘@’ digunakan dalam pengaturan komersial dari perdagangan Italia. Seperti yang ditemukan pada surat yang ditulis oleh pedagang Florentine, Fransesco Lapi pada tanggal 4 Mei 1536.
Dalam surat tersebut, dirinya menggunakan simbol ‘@’ untuk menunjukkan satuan ukuran bernama "amphora". Amphora diartikan diartikan sebagai guci tanah liat yang berisi anggur dan memiliki ukuran setara dengan 1/13 per barel.
Terdapat bukti lain penggunaan simbol ‘@’ dari Spanyol yang menerangkan sebagai simbol satuan ukuran bernama arroba. Istilah Arroba sendiri diambil dari bahasa Arab yang berarti ar-rub artinya seperempat.
Sedangkan menurut kamus Oxford, simbol ‘@’ ditemukan oleh pemuka agama yang digunakan sebagai pengganti bahasa Latin "ad" yang berarti di, menuju, oleh dan sekitar.
Ide tersebut dikaitkan dengan teori cara sederhana untuk menggabungkan dua huruf menjadi satu (huruf 'a' dan 'd').
Tujuannya tak lain adalah agar dapat menulis lebih cepat dan menghemat waktu.
Simbol ‘@’ pertama kali muncul di e-mail Sejarah simbol ini memang memiliki berbagai versi dan penggunaan yang berbeda-beda.
Namun pada tahun 1971 seorang ilmuwan komputer dari Amerika Serikat bernama Ray Tomlinson mengimplementasikan simbol ‘@’ dalam versinya sendiri.
Tomlinson membuat sebuah program kecil bernama SNDMSG yang merupakan singkatan dari Send Message (saat ini dikenal sebagai e-mail).
Progam ini dibuat agar dapat saling mengirimkan pesan dari satu pengguna ke pengguna lain di komputer yang sama.
Ia pun mengembangkan SNDMSG di jaringan pertama ARPANET dengan menggabungkan program SNDMSG dan CPYNET.
Dalam mengembangkannya, menurutnya sistem penamaan e-mail harus memiliki dua unsur, yaitu nama komputer dan nama pengguna.
Ia pun akhirnya memililih simbol ‘@’. Alasannya, menurut Tomlinson simbol ‘@’ merupakan satu-satunya simbol yang ada di teletype model 33-nya.
Teletype atau dikenal pula sebagai teleprinter merupakan perangkat komunikasi yang digunakan untuk berkirim pesan yang diketik melalui berbagai kanal komunikasi.
Pertimbangan Tomlinson menyematkan simbol tersebut adalah agar memudahkan komputer untuk bisa membaca penerima atau pengirim e-mail.
Kebetulan, saat itu juga masih belum ada simbol yang pas untuk menyederhanakan sistem penamaan e-mail agar diterima secara universal di semua komputer.
ingga kemudian penggunaan simbol '@' semakin sering digunakan dan berkembang menjadi simbol khusus untuk berkirim pesan, termasuk alamat e-mail.
Saat ini penggunaan simbol ‘@’ tidak hanya terpaku pada e-mail namun juga berkembang dalam penggunaan media sosial seperti Twitter dan Instagram, simbol ‘@’ diartikan untuk menyebut nama akun pengguna atau handle.
[Redaktur: Alpredo Gultom]