WahanaNews.co, New York - Ilmuwan telah mengonfirmasi bahwa gunung es terbesar di dunia, yang memiliki ukuran sekitar tiga kali lebih besar dari Kota New York, kini sedang mengalami pergerakan setelah terhenti di dasar laut selama hampir 37 tahun.
Menurut informasi dari Survei Antartika Inggris, citra satelit terkini menunjukkan bahwa gunung es yang dikenal sebagai A23a sedang bergerak melintasi ujung utara Semenanjung Antartika menuju Samudra Selatan.
Baca Juga:
Ngeri! Bencana Global Bakal Terjadi jika Seluruh Es Antartika Mencair
Melansir dari laporan BBC, gunung es yang mencakup luas hampir 4.000 kilometer persegi itu awalnya terpisah dari pantai Antartika pada tahun 1986, tetapi kemudian terdampar di Laut Weddell dan berada dalam posisi tersebut selama waktu yang sangat panjang.
Pada Jumat (25/11/2023), Survei Antartika Inggris mempublikasikan citra satelit time-lapse yang memperlihatkan bagaimana gunung es tersebut bergerak.
Sebelum mengalami pecah pada tahun 1986, gunung es raksasa ini sebelumnya menjadi lokasi dari stasiun penelitian Soviet, dan saat ini masih belum diketahui dengan pasti mengenai penyebab gunung es tersebut tiba-tiba kembali bergerak setelah 37 tahun.
Baca Juga:
Kejaksaan Negeri Tanjab Timur Tetapkan 4 Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Pembangunan Gedung MAN 2
Dr. Andrew Fleming, seorang ahli penginderaan dari Survei Antartika Inggris, menyatakan, "Kami, para ilmuwan, mencari kemungkinan adanya perubahan suhu dalam air yang memicu pergerakan. Gunung es ini tidak bergerak selama lebih dari tiga dekade, dan kami menduga bahwa ukurannya mungkin akan mengecil sehingga gunung es kehilangan cengkeramannya."
Dengan kecepatannya yang semakin meningkat, gunung es tersebut mungkin akan terdorong ke dalam Arus Lingkar Kutub Antartika.
Peristiwa pergerakan A23a terjadi sekitar 10 bulan setelah Lapisan Es Brunt di Antartika, yang memiliki ukuran dua kali lipat dari kota New York, mengalami pecah dan melayang di perairan sekitarnya.