Mulya Amri menyebutkan pilar Keamanan Digital (digital safety) yang mendapat skor paling rendah perlu mendapat perhatian.
Responden masih banyak yang belum mampu melindungi dirinya di dunia maya.
Baca Juga:
Pemprov Sumut Dorong Bawaslu Wujudkan Ekosistem Demokrasi Sehat dan Berkualitas
“Kami menemukan misalnya, masih banyak yang tidak menyadari bahaya dari mengunggah data pribadi,” ujar Mulya.
Selain mengukur indeks literasi, survei yang dilakukan Kominfo bersama KIC juga menganalisis perilaku pengguna internet di Indonesia.
Contohnya seperti dalam penanganan berita bohong, pada 2020 masyarakat Indonesia mencari kebenaran informasi dari keluarga, teman, bahkan tetangga.
Baca Juga:
Rektor UNIAS Terima Kunjungan Mahasiswa National University of Singapore, Bahas Literasi Digital
Pada 2021, masyarakat kini mulai mengandalkan mesin pencarian untuk mencari kebenaran dari berita bohong tersebut.
Analisis terhadap hasil indeks itu juga menemukan diperlukan upaya peningkatan literasi terhadap kelompok perempuan, kelompok berpendapatan rendah, serta kelompok dengan pendidikan rendah dan kelompok yang berumur lebih tua.
Survei yang mengandalkan metode multistage random sampling itu berlangsung pada Oktober 2021. Seluruh hasil survei dapat dibaca serta diunduh melalui situs status.literasidigital.id [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.