WahanaNews.co | Sepeda motor listrik dianggap bisa menjadi solusi transportasi yang ramah lingkungan karena bisa menghilangkan ketergantungan terhadap bahan bakar minyak (BBM).
Energi terbarukan pada motor listrik dinilai lebih sehat serta dapat meminimalkan polusi udara. Lantas, bagaimana cara kerja motor listrik?
Baca Juga:
Dukung Penggunaan Energi Ramah Lingkungan, PLN-KLHK Resmikan SPKLU dan Konvoi Motor Listrik
Perlu diketahui, motor listrik tidak hanya digunakan pada kendaraan, namun juga pada peralatan rumah tanga seperti kipas angin mesin cuci, pompa air, penyedot debu dan lain sebagainya.
Secara garis besar, motor listrik adalah perangkat yang bisa mengubah energi listrik ke energi mekanik (gerakan) sehingga kendaraan dapat melaju di jalanan. Motor listrik juga bisa diartikan alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik.
Perubahan energi tersebut terjadi karena adanya perubahan tenaga listrik menjadi magnet yang disebut sebagai elektro magnet.
Baca Juga:
Kuota Bantuan Semakin Menipis, Masyarakat Diminta Segera Membeli Motor Listrik
Sekedar informasi tambahan, sebuah motor listrik sederhana mempunyai enam bagian, seperti Armature or rotor, Commutator, Brushes, Axle, Field magnet (magnet permanen), dan DC power supply of some sort.
Cara Kerja Motor Listrik
Asal tahu saja, motor listrik dikelompokkan menjadi tiga jenis yakni Motor DC, Motor induksi (Induction Motor), serta Motor Sinkron (Synchronous Motor).
Secara umum, cara kerja ketiga jenis motor listrik ini hampir mirip. Yang membedakan yakni besaran interaksi medan magnetnya.
Dihimpun dari berbagai sumber, Jumat, 23 September 2022, Berikut ulasan lengkap soal cara kerja ketiga jenis motor listrik tersebut.
Prinsip Kerja Motor DC
Penggerak atau motor DC dilengkapi dengan dua terminal yang memerlukan tegangan arus searah untuk menggerakkannya.
Sedianya, penggerak yang satu ini disematkan di beberapa barang elektronik pada peralatan rumah tangga, bor listrik, vibrator, smartphone, peralatan industri, peralatan industri dan lain-lain.
Ada dua bagian utama dalam Motor DC yakni rotor dan stator. Rotor adalah bagian yang berputar dan terdiri dari kumparan jangkar. Sementara stator merupakan bagian yang justru tidak dapat berputar dari terdiri dari kumparan medan magnet.
Prisip kerja penggerak DC menggunakan fenomena elektromagnet. Mulanya, arus listrik akan disalurkan ke kumparan hingga medan magnet utara bergerak menghadap ke magnet kutub selatan. Sebaliknya, kumparan magnet selatan, bergerak ke magnet utara
Saat kedua kutub saling bertemu, maka akan terjadi gaya tarik menarik yang membuat kumparan berhenti bergerak.
Prinsip Kerja Motor Induksi
Prinsip kerja motor induksi cukup unik, karena mesinnya tidak berjalan dengan kecepatan sinkron.
Penggerak induksi atau dikenal dengan mesin Asinkron, terdiri dari dua jenis yakni induksi satu phasa dan tiga phasa. Keduanya memiliki fungsi yang berbeda. Motor induksi satu phasa ukurannya lebih kecil. Sedangkan penggerak iduksi tiga phasa banyak digunakan untuk kebutuhan industri.
Cara kerja penggerak induksi menggunakan prinsip elektromagnetik. Gaya gerak listrik diinduksi dan melintasi konduktor listriknya ketika medan magnet berputar.
Motor Induksi dijejali stator dan rotor. Stator merupakan bagian kumparan yang diam dan membawa belitan tumpang tindih.
Yang unik dari penggerak jenis ini, medan magnet akan berputar berlawanan arah dengan arah jarum jam karena memiliki polaritas. Sementara rotor motor induksinya membawa belitan utama. Saat tiga phase diberikan pada stator, magnet akan berputar dan konduktor stasioner satu ini memotong medan magnet yang berputar.
Prinsip Kerja Motor Sinkron
Prinsip kerja penggerak sinkron sedikit berbeda dengan kedua jenis motor di atas. Cara kerja motor listrik yang satu ini tidak bergantung pada adanya arus industri agar dioperasikan.
Hal ini dikarenakan motor sinkron merupakan magnet permanen yang akan disinkronkan dengan medan magnet berputar. Sehingga putaran yang dihasilkan, terlihat sinkron sesuai dengan frekuensi arus yang ditetapkan. [Tio]