WahanaNews.co | Dalam proses pencarian Helikopter polri yang jatuh di Perairan Limau Belitung Timur, TNI Angkatan Laut (TNI AL) mengerahkan sejumlah peralatan canggih.
Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal) mengerahkan empat alat canggih.
Baca Juga:
Dear Traveler! Ini Tips dari Pilot Bagi Kamu yang Takut Terbang
Alat canggih TNI AL untuk pencarian helikopter tersebut adalah Multibeam Ecosounder T50P. Alat ini digunakan untuk membaca kedalaman dan pendeteksian fitur-fitur bawah air.
Lalu, dikerahkan Conductivity Temperature Density (CTD) yang digunakan untuk koreksi sound velocity atau pengukuran kedalaman.
Kemudian, digunakan agneto meter yang merupakan sebuah alat pendeteksi tingkat magnet.
Baca Juga:
Soal Rencana KKB Bebaskan Pilot Susi Air, Satgas Damai Cartenz Angkat Suara
"Serta Side Scan Sonar yang digunakan untuk pencitraan bawah air," demikian keterangan tertulis Dinas Penerangan Angkatan Laut (Dispenal), Selasa (29/11/2022).
Selain alat deteksi bawah air, TNI AL juga mengerahkan unsur–unsur lain dan kapal untuk mencari helikopter tersebut.
TNI AL mengerahkan kapal KRI Spica-934, KRI Teluk Cirebon-543, KRI Pulau Rangsang-727, KRI Pulau Rengat-711, dan KRI Karotang-872.
Selanjutnya dibantu KRI Siwar-646, KAL Manau dari Lanal Babel, pesawat udara (Pesud) CN-235 P-8305 dari Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal).
Selain itu, ada TNI AL juga mengirimkan Tim Tanggap Darurat dari Pushidrosal, dan 12 personel Penyelam TNI AL.
Adapun per hari ini, Rabu (30/11/2022), tiga kru helikopter Polri itu sudah ditemukan. Tinggal satu yang masih dalam pencarian, yakni AKP Arif Rahman Saleh yang merupakan pilot helikopter.
Tiga anggota polisi lainnya yang ditemukan adalah Aipda Joko Mudo, Bripda Khoirul Anam dan Briptu Moch Lasminto. [rna]