WahanaNews.co, Cirebon - Dua anggota tim sukses (timses) dari salah satu calon legislator (caleg) di Kabupaten Cirebon mengalami depresi lantaran tak berhasil membawa caleg pilihan mereka meraih suara.
Sebelumnya, caleg tersebut diharapkan mampu meraih dukungan yang tinggi untuk menduduki kursi legislatif tingkat kabupaten.
Baca Juga:
KPU Tetapkan 580 Anggota DPR Terpilih: 8 Caleg Diganti, Ada yang Terjerat Kasus Pidana
Merasa depresi lantaran gagal membawa caleg ke kursi DPRD Kabupaten, kedua tim sukses tersebut pergi ke Padepokan Al-Busthomi di Kenari, Sinarrancang, Kec. Mundu, Cirebon, Jawa Barat yang lebih dikenal sebagai Padepokan Anti Galau.
Tekanan dan kepercayaan yang tidak membuahkan hasil positif menyebabkan rasa putus asa melanda mereka.
Keduanya menyatakan telah berjuang dengan segenap kemampuan untuk memenangkan calon legislator yang mereka dukung.
Baca Juga:
KPU Sahkan 580 Caleg Terpilih, 8 Caleg Diganti
Adapun bentuk upaya yang dilakukan diantaranya gencar sosialisasi ke masyarakat hingga membagikan sembako serta uang tunai.
Bahkan, satu di antaranya sampai nekat mengambil kembali amplop berisi uang yang telah ia bagikan saat menjelang pencoblosan di Dapil 7 Kabupaten Cirebon.
Pasalnya, tebaran uang yang identik dengan serangan fajar itu justru berbanding terbalik dengan torehan suara yang didapat caleg bersangkutan.
"Dimintain lagi tuh orangnya pada enggak bener. Saya yang dimarahin sama calegnya. Bilangnya iya iya iya ternyata bohong. Saya dimarahin sama caleg sampai lari-lari ke mana-mana," ucap salah satu timses caleg, Ibrohim, Sabtu (17/2/2024) malam.
Setelah mendapat teguran hingga dikejar-kejar oleh calon legislator yang dimaksud, dia meminta kembali amplop serangan fajar yang telah disebar ke masyarakat.
Namun, sayangnya, hanya sedikit yang dapat dia tarik kembali.
Hal ini terjadi karena masyarakat alasan bahwa isi uang dalam amplop yang diterima oleh mereka sudah digunakan, dan pada dasarnya mereka hanya menerima tanpa meminta.
"Ya gagal ya. Orang saya juga dapatnya 180, janjinya 1.000 (suara). Sisanya siapa yang tanggung jawab. Ya dimintain lagi lah gimana tanggung jawabnya,” kata dia.
Ibrahim menjelaskan tujuan kunjungannya ke padepokan tersebut adalah untuk mencari ketenangan. Dia menerima dengan pasrah segala ritual yang akan dilakukan bersama Ujang Busthomi.
Pimpinan Padepokan Ujang Busthomi menyampaikan bahwa sudah beberapa kali timses yang merasa tertekan karena kekalahan caleg datang mencari bantuan di padepokan tersebut.
Ustaz yang terkenal melalui konten YouTube dengan jargon "setan belek" ini berusaha memberikan nasihat dan mengajak mereka untuk mendekatkan diri kepada pencipta.
Selain itu, dia akan mencoba beberapa cara, termasuk terapi mandi malam menjelang subuh dan mengajak mereka melaksanakan salat serta mengaji.
Ujang Busthomi menyatakan bahwa hingga saat ini, tim sukses yang datang belum termasuk dalam kategori depresi berat.
Meskipun begitu, mereka tetap melakukan terapi untuk membantu mengatasi pemikiran yang kacau agar bisa kembali tenang dan menerima keadaan.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]