WahanaNews.co | Ketua MPR RI Bambang Soesatyo secara resmi membuka Diklat Kaderisasi Kualifikasi Utama Majelis Pimpinan Nasional (MPN) Pemuda Pancasila, di Kantor MPN Pemuda Pancasila, Jakarta, Sabtu (13/5).
Bamsoet mengingatkan para kader Pemuda Pancasila agar tetap solid dalam menjaga keutuhan bangsa dan tidak terpecah-pecah hanya karena pemilihan umum di 2024 mendatang.
Baca Juga:
Rakerwil Pemuda Pancasila Kalsel Tegaskan Dukungan Penuh untuk Muhidin dan Hasnur
Wakil Ketua Umum Bidang Kaderisasi & Organisasi Pemuda Pancasila ini pun menyampaikan melalui Diklat Kaderisasi, Pemuda Pancasila telah membangun mekanisme regenerasi, serta mewariskan nilai-nilai dan jati diri organisasi guna menjamin keberlangsungan dan membentuk soliditas organisasi.
Diklat ini juga diharapkan dapat melahirkan anggota yang tidak hanya mengandalkan otot, melainkan otak dan omong. Untuk itu, Bamsoet meminta setiap kader agar dapat menjadi patriot yang menampilkan wajah Pancasila, bukan menampilkan wajah premanisme maupun nilai yang tidak sesuai ajaran Pancasila.
"Saat ini kader Pemuda Pancasila tersebar di tiga cabang kekuasaan, eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Bahkan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH Maruf Amin adalah Anggota Kehormatan Pemuda Pancasila. Pada Pemilu dan Pilkada Serentak 2024, Pemuda Pancasila juga menempatkan kadernya yang tersebar di berbagai partai politik. Pemuda Pancasila tidak ke mana-mana, tapi ada di mana-mana," ujar Bamsoet dalam keterangannya, Sabtu (13/5/2023).
Baca Juga:
Soal Pencopotan Khenoki Waruwu sebagai Ketua MPO PP Nias Barat, Era Era Hia Bilang Begini
Ketua DPR RI ke-20 ini pun mengatakan sejak didirikan pada 28 Oktober 1959 atas inisiasi Jenderal Besar AH Nasution, Pemuda Pancasila berperan penting dalam menjaga, menyebarkan, dan menanamkan nilai-nilai Pancasila.
"Keberadaan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH Maruf Amin dalam keluarga besar Pemuda Pancasila meneguhkan bahwa antara nilai-nilai nasionalis dan nilai agamis bisa berbaur dalam rumah besar Pancasila. Karena nilai nilai Pancasila sesungguhnya tidak pernah bertentangan dengan nilai-nilai nasionalisme maupun nilai-nilai agama," jelasnya.
Wakil Ketua Umum FKPPI ini menyebutkan Diklat Kaderisasi ini juga memperkuat internal organisasi secara sehat dan alamiah. Dalam hal ini, Pemuda Pancasila tidak mengharapkan hadirnya kader 'karbitan' yang dimatangkan secara instan.
Adapun Pemuda Pancasila membutuhkan kader yang memahami seluk-beluk dan suasana kebatinan organisasi, memiliki jati diri yang mengakar, serta memiliki loyalitas dan komitmen kuat untuk mewujudkan cita-cita organisasi, yakni mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
"Di tengah laju peradaban dan kemajuan zaman yang sedemikian pesat, Diklat Kaderisasi juga menjadi sarana untuk terus berbenah diri, dengan meningkatkan kapasitas dan kompetensi para kader, agar memiliki daya saing global," pungkas Bamsoet.
Sebagai informasi, Diklat Pemuda Pancasila merupakan salah satu sarana pendidikan/latihan serta pembelajaran untuk meningkatkan kompetensi anggota dan kapasitas kelembagaan Ormas Pemuda Pancasila.
Dalam kegiatan ini, turut hadir jajaran pengurus MPN Pemuda Pancasila antara lain, Majelis Pertimbangan Organisasi Naswan Gunawan, Ketua Kaderisasi Yahya Abdul Habib, Ketua PP BPK Edy Haryanto, Ketua OK Gunung Hutapea, Wasekjen Ibrahim Chaniago dan Ahmad Ridwan, serta Sekjen PP Sapma Willi Danandityo. [eta]