WAHANANEWS.CO, Jakarta - Serangan bersenjata kembali mengoyak rasa aman di Teluk Bintuni ketika satu prajurit TNI gugur dalam tugas dan lima nama pentolan kelompok separatis langsung masuk daftar buru militer.
Pasukan Komando Daerah Militer (Kodam) XVIII/Kasuari kini memburu lima anggota kelompok TPNPB/OPM yang diduga kuat sebagai pelaku penyerangan terhadap prajurit Satgas Yonif 410/Alugoro di Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat.
Baca Juga:
Serangan OPM di Teluk Bintuni, Prajurit TNI Gugur dan Senjata Dirampas
Kepala Staf Kodam XVIII/Kasuari Brigadir Jenderal TNI Dian Hardiana di Manokwari, Senin (13/10/2025) menyatakan bahwa penyerangan tersebut menewaskan Prajurit Kepala (Praka) Amin Nurohman yang saat itu sedang bertugas.
“Lima orang pelaku yaitu Manfred, Emanuel Aimau, Barnabas Muuk, Frengky Orocomna, dan Simon Orocomna,” kata Dian.
Dian menerangkan bahwa insiden berdarah itu terjadi ketika personel Satgas Yonif 410/Alugoro tengah melaksanakan kegiatan anjangsana dan komunikasi sosial dengan warga di Kampung Moyeba, Distrik Moskona Utara, Teluk Bintuni, pada Sabtu (11/10/2025).
Baca Juga:
Disperindag Kabupaten Fakfak Lakukan Penertiban di Pasar Thumburuni, Harapan Fungsi Pasar Sesuai Peruntukan
Ia menegaskan bahwa Kodam XVIII/Kasuari tidak akan menambah jumlah pasukan secara terburu-buru dan seluruh langkah penindakan akan ditempuh sesuai prosedur dan aturan operasi yang berlaku di lapangan.
“Tidak ada penebalan personel di Bintuni, semua tindakan akan kami tempuh sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” ujar Dian.
Sementara itu, Kepala Penerangan Kodam XVIII/Kasuari Letnan Kolonel Infanteri J Daniel P Manalu menyebut aksi ini kembali menambah daftar panjang serangan bersenjata yang dilakukan kelompok separatis terhadap aparat keamanan dan warga sipil di Papua Barat.