WAHANANEWS.CO, Puncak Jaya - Menjelang HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, pasukan Komando Operasi (Koops) Habema meningkatkan patroli dan operasi penyisiran di wilayah Papua Pegunungan dan Papua Tengah untuk mengantisipasi gangguan keamanan.
Patroli yang digelar secara berkesinambungan itu beberapa kali berujung kontak senjata akibat serangan lebih dulu dari Kelompok Separatis Bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Baca Juga:
Baku Tembak di Sugapa, TPNPB Klaim Tembak Tiga Personel TNI
Berkat kesigapan dan profesionalisme prajurit, situasi berhasil dikendalikan dengan aman dan tindakan tegas diambil sesuai prosedur hukum demi melindungi keselamatan warga.
Pada Jumat (8/8/2025) di Distrik Mewoluk, Kabupaten Puncak Jaya, Satgas Habema menyisir Kampung Biak yang diduga menjadi persembunyian OPM jaringan Tenggamati Enumbi.
Berdasarkan arsip kepolisian, Tenggamati pernah masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) Polda Papua melalui Surat Nomor 01/I/2014/DIT RESKRIMUM tanggal 23 Januari 2014 terkait pencurian dengan kekerasan di Pos Polisi Kulirik, Puncak Jaya.
Baca Juga:
TNI Lumpuhkan Dua Anggota OPM, Aliran Dana Ilegal ke Kelompok Separatis Terbongkar
Saat pasukan mendekati sasaran, terjadi kontak senjata yang mengakibatkan tiga anggota OPM tertembak, salah satunya diduga Tenggamati Enumbi. Kelompok itu kemudian melarikan diri ke arah timur sambil membawa korban tertembak.
Barang bukti yang diamankan adalah dua pucuk pistol P1 Pindad, dua unit radio komunikasi (Baofeng dan WLAN), puluhan butir amunisi berbagai kaliber, satu bendera Bintang Kejora, tiga unit telepon genggam, power bank, magasin senjata, serta perlengkapan tempur lainnya.
Pada Senin (11/8/2025) di Kampung Mamba, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, pasukan kembali terlibat kontak senjata dengan OPM Kodap VIII Kemabu.
Satu anggota OPM tewas, yaitu Dece Mujijau, Danyon Titigi Kodap VIII Kemabu di bawah pimpinan Sabinus Waker, sedangkan dua lainnya, Daume Maeseni dan Sabinus Joani, mengalami luka tembak.
Barang bukti yang diamankan adalah empat butir amunisi kaliber 5,56 mm, satu tas selempang, satu HP Android, dan satu kalung OPM.
Pada Selasa (12/8/2025) di sekitar Kampung Eknemba, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, kelompok OPM mencoba melakukan serangan balasan, namun berhasil digagalkan.
Dalam kontak senjata itu, dua anggota OPM tewas, yakni Teleginus Maiseni (Danwil Mamba Kodap VIII Kemabu) dan ajudannya, Seprianus Maiseni.
Barang bukti yang diamankan berupa dua gelang, dua kalung, dua cincin perak, dua cincin OPM, dan satu pasang sarung tangan.
Pangkoops Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, menegaskan bahwa rangkaian peristiwa ini membuktikan OPM secara konsisten menjadi pihak yang mengganggu stabilitas keamanan, melakukan penyerangan terlebih dahulu, dan mengintimidasi masyarakat.
“Rangkaian penyisiran ini merupakan langkah tegas dan terukur untuk menjaga stabilitas keamanan serta melindungi masyarakat. Aparat tidak akan memberi ruang bagi pihak-pihak yang mengancam keselamatan warga,” tegasnya.
Ia memastikan Koops Habema akan terus menjaga keamanan wilayah agar perayaan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia berlangsung aman, damai, dan penuh semangat kebangsaan.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]